Sabtu, 04 Juni 2016

pulau kemaro

Haloo para blogger setia anisyah lovers ………

Oh ya kali ini aku akan menceritan tentang destinasi wisata kebanggaan kota kelahiranku yaitu Palembang sumatera selatan ,siapa si yang tak kenal dengan kota pempek ini atau sering juga dijuluki dengan kota bari Palembang tidak hanya dikenal dengan kulinernya yang beragam dari mulai aneka kue ,aneka pempek yang beragam namun juga terkenal dengan destinasi wisatanya salah satunya yaitu pulau kemaro ,hmmmmm …….daari kosakata pulau kemaro pasti kalian beranggapan bahwa pulau ini adalah pulau kemarau ! yupss….kalian salah besar justru pulau ini berasal dari legenda rakyat yang mengisahkan kisah cinta sejati  Kisah Tan Bun An yang Melegenda di Pulau Kemaro

Kisah ini berkisah tentang seorang saudagar Tiongkok bernama Tan Bun An menjalin kasih dengan perempuan asli Palembang bernama Siti Fatimah. Tan Bun An kemudian mengajak Siti Fatimah berkunjung ke rumah orangtuanya untuk mendapat restu pernikahan. Setelah berkunjung, Tan Bun An dan Siti Fatimah lalu kembali ke Palembang dengan membawa hadiah tujuh buah guci pemberian orangtua Tan Bun An.

Ketika di perairan Sungai Musi, Tan Bun An membuka hadiah dari orangtuanya, dan terkaget-kaget mendapati isi guci tersebut hanyalah sawi-sawi asin. Tanpa berpikir panjang, kemudian Tan Bun An membuang semua guci tersebut ke Sungai Musi. Ketika ingin membuang hadiah yang ketujuh, guci tak sengaja terpecah dan Tan Bun An mendapati ada harta di dalam sawi-sawi asin.

Tan Bun An menyesali perbuatannya dengan langsung terjun ke sungai mencari harta yang telah dibuangnya. Melihat kejadian itu, seorang pengawal juga turut menceburkan diri. Melihat Tan Bun An dan pengawalnya tak kunjung tiba di permukaan, Siti Fatimah akhirnya juga menceburkan dirinya ke sungai. Ketiga orang itu pun akhirnya menghilang bersamaan dengan harta yang telah dibuang Tan Bun An ke perairan Sungai Musi.


Keberadaan Pulau Kemaro tidak lepas dari legenda terbuangnya harta Tan Bun An di perairan Sungai Musi. Bahkan untuk mengenang peristiwa tersebut, masyarakat sekitar Palembang kerap datang ke pulau yang dianggap keramat ini. Pulau Kemaro berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Palembang. Untuk mengunjungi Pulau Kemaro, masyarakat biasanya menggunakan ketek atau perahu boots sewaan di dermaga yang ada di sekitaran Jembatan Ampera.dan saya biasanya pergi menyewaperahu ketek (perahu sebutan orang Palembang )  Ada 2 titik utama tempat mangkal getek yang akan membawa kita ke Pulau Kemaro. Titik yang pertama dan paling terkenal terletak di bawah Jembatan Ampera disamping Pasar 16. Diantara barisan kapal besar dan kecil yang ada disana, terdapat beberapa getek yang siap membawa kita menyusuri Sungai Musi dan mengantarkan kita sampai ke Pulau Kemaro. Dari Jembatan Ampera menuju Pulau Kemaro dapat ditempuh dalam waktu 1 jam, padahal jaraknya tidak begitu jauh. Hal ini kemudian menjadi wajar karena getek itu bergerak sangat lambat. Jika dikonversikan dengan kecepatan sepeda motor, kapal kecil itu bergerak dengan kecepatan 10 kmph. Dan harga yang harus dibayar untuk menaiki getek itu adalah sebesar 100rb - 150rb PP. 
dan ketika kalian telah sampai digerbang pintu masuk pulau kemaro maka kalian akan menemukan tulisan selamat datang dan diikuti dengan kata bermakna jika kalian bersahabat dan datang ke pulau kemaro maka persahabatan kalian akan langgeng dan abadi jiahhhhh ……namun jika kalian mendatangi bersama kekasih dan mengukir nama mereka di suatu pohon disana insyaallah akan awet dan langgeng sampai kepelaminan lo! Oleh karena itu pulau ini juga disebut dengan pulau jodoh ini si hanya mitos boleh percaya ataupun tidak namun tidak di pungkiri bahwa persahatan ku saat ini masih awet dan terjalin komunikasi yang baik diantara kami meskipun saat ini aku berada dikota yang berbeda di tangerang yang jauh dari kota palembang ….duhhhh jadi kangen banget sama kalian daniziyaputri dkk




Pulau Kemaro merupakan delta Sungai Musi, luasnya sekitar 30 hektar dan hanya dihuni oleh ratusan orang saja. Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah Kota Palembang, Pulau Kemaro dilengkapi dengan berbagai situs yang melengkapi legenda Pulau Kemaro. Situs tersebut antara lain seperti pagoda, makam penunggu pulau, kelenteng, tempat pembakaran uang kertas, dan pohon cinta.

Diantara berbagai situs tersebut, bangunan pagoda menjadi ikon Pulau Kemaro. Pada sisi-sisi lantai dasar bangunan pagoda terdapat cerita yang menggambarkan legenda Pulau Kemaro. Dari atas pagoda yang memiliki sembilan lantai ini, pengunjung bisa menyaksikan seputaran Pulau Kemaro yang dikelilingi oleh Sungai Musi. Sayangnya tidak semua pengunjung boleh memasuki pagoda.termasuk saya dan beberapa temanku karna saat itu pagodanya sedang dibersihkan dan dilarang untuk masuk dan juga didepan pagoda dijaga oleh dua ekor anjing hitam yang sangat ganas membuat kami hanya berani berada didepan pagoda saja

Pada bagian yang lain terdapat kelenteng, tidak setiap orang diberi izin untuk masuk ke tempat ibadah ini, pasalnya kelenteng ini hanya digunakan bagi mereka yang ingin beribadah saja. Bersebelahan dengan kelenteng, terdapat bangunan yang diyakini sebagai makam penunggu Pulau Kemaro. Pada versi cerita yang lain, ketiga makam tersebut diyakini sebagai makam Tan Bun An, Siti Fatimah, dan pengawalnya.

Tiap akhir pekan Pulau Kemaro kerap menjadi destinasi wisata bagi para pelajar di Palembang. Selain letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, menyambangi pulau ini menjadi liburan yang asik dan murah-meriah. Pasalanya selain bisa mendapatkan informasi mengenai legenda Pulau Kemaro, pengunjung juga bisa langsung menapak tilas perjalanan Tan Bun An dengan menyusuri Sungai Musi menggunakan ketek. Maka tidak ada salahnya untuk kalian para traveller untuk singgah ke kota ku ini dan berkunjung ke pulau kemaro apa lagi saat puncak perayaan cap goo meh ,pulau kemaro bagaikan lautan merah yang dipenuhi umat yang merayakan hari besar itu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar