Sabtu, 30 April 2016

seputar berita



PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dasar-dasar jurnalistik, yang berjudul  Seputar Berita.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar-dasar jurnalistik semester IV yang dibimbing oleh Bapak Eko purwanto M,ikom
 Diakui dengan penuh kesadaran, bahwa dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun sistematika. Karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami susun selanjutnya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan para mahasiswa-mahasiswi, sehingga memiliki dasar-dasar kependidikan yang lengkap dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa-mahasiswi yang dapat membimbing diri sendiri serta orang lain untuk mengembangkan diri yang optimal. Amin,

Tangerang,  Maret 2016













DAFTAR ISI

PRAKATA                                                                                                 1                                                                                            
DAFTAR ISI                                                                                              2                                                                                         
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang                                                                                  3  
B.    Rumusan masalah                                                                                     3
C.   Tujuan makalah                                                                                3                                                        

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian berita                                                                                      4
B.     Unsur layak berita                                                                                    6
C.     Mencari berita                                                                                          9
D.     Struktur  berita                                                                                        10
E.      Nilai berita                                                                                              12
F.      Awas berita sensasi                                                                                 14                                                                                                  
BAB III  
PENUTUP
A.   Simpulan                                                                                          16
B.   Penutup                                                                                            16
C.   Daftar Pustaka                                                                                  16          



BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Berita merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan di zaman sekarang ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan berita-berita dari berbagai media massa, mulai dari surat kabar, radio, televisi sampai internet.
Oleh karena itu, materi berita perlu dibahas agar kita sebagai penikmat berita dapat mengolah berita dan menganalisis berita yang kita dapat dengan baik. Sehingga kita dapat mengetahui jenis berita apa saja yang telah kita terima.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah, maka dari itu berikut ini adalah beberapa masalah yang akan dibahas.
1.      Pengertian Berita
2.      unsur dan nilai yang terkandung dalam sebuah berita


C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah dasar-dasar jurnalistik
2. Memperoleh gambaran yang jelas mengenai berita
3. Mengetahui unsur dan nilai yang terkandung dalam sebuah berita




BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Berita : Dasar Jurnalistik
Bagi seorang reporter atau wartawan, khususnya media elektronik, baik radio maupun televisi dinilai perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan "berita" sebab tugas pokok dari seorang reporter atau wartawan adalah mencari berita, menulis atau menyusun berita kemudian mengirimkan ke media tempat wartawan atau reporter tersebut bekerja meskipun yang menentukan tayang atau tidaknya karya atau berita yang dibuat tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan redaktur.

Dalam pengertian sederhana sebenanrnya berita dapat diartikan sebagai fakta atau informasi yang ditulis oleh reporter atau wartawan dan dimuat di media massa baik itu cetak (koran, tabloid, majalah) maupun elektronik (radio, televisi, on line)

Berita menurut pers timur dan pers barat
Pers timur sangat bertentangan dengan pers barat. Dalam pers timur tidak dipandang sebagai “komoditi”. Berita adalah suatu “proses”. Proses yang ditentukan arahnya. Berita tidak didasarkan pada maksud untuk memuaskan nafsu “ingin tahu” segala sesuatu yang “luar biasa” dan “menakjubkan”, melainkan pada keharusan ikut berusaha “mengorganisasikan pembangunan dan pemeliharaan Negara sosialis.
Berbeda dengan pers timur, pers barat memanndang berita itu sebagai “komoditi’, sebagai “barang dagangan” yang dapat diperjual belikan. Oleh karena itu, sebagai barang dagangan ia harus “menarik”. Oleh karena itu sebagai barang dagangan dia harus menarik .Tidak heran kalau barat mendefinisikan berita seperti yang diberikan oleh raja pers dari inggris ‘’lord northcliffe ‘’yang mengatakan bahwa ‘’news is anything out of ordinary ‘’dan seorang wartawan ysng bernama Walkley menambahkan ‘’combined with the element of surprise ‘’
 a.Sistem pers kita sekarang
Pertanyaan kita sekarang adalah definisi mana yang akan kita pakai tentang berita sebagai pegangan ? definisi pers barat atau per timur ?
Sejak 17 AGUSTUS 1945 yakni sejak proklamasi kemerdekaan sampai 5 juli1959 yakni ketika presiden soekarno mengeluarkan dekrit presiden untuk kembali ke UUD 1945 pers kita selama itu pada dasarnya diselenggarakan dengan system yang mirip –mirip system barat ,sekalipun pada awalnya sebagai’’ pers perjuangan’’ mendapat banyak bantuan dari pihak pemerintah
Pers Indonesia kembali ke system pers ketika Negara kita menganut system demokrasi parlementer pada tahun 1950-an yaitu istem pers liberal barat . bahkan system pers kita di era reformasi ini sedemikian bebasnya sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa pers kita sudah tidak lagi terikat oleh etika dan rasa tanggung jawab atas kepentingan masyarakatnya . padahal dinegara asalnya sendiri ,Amerika Serikat ,pers liberal sudah ditinggalkan sejak rtahun 1956 dan kini Negara itu bahkan menganut system pers yang bertanggung jawab social .
Sampai kapan keadaan bebas tak terbatas ini berlangsung dalam kehidupan pers kita ,kita tidak tahu .akankah kemudian pers kita terjerumus lagi keadaan nya seperti rombongan PWI cabang Jakarta beramai-ramai mendatangi penguasa militer setempat untuk membatasi kebebasan nya sendiri dengan mengusulkan diberlakukannya izin terbit ? kita juga tidak tahu .yang kita tahu adalah bahwa proses sejarah seperti yag terjadi dibarat ,mau tidak mau ,suka tidak suka ,harus kita lalui,tetapi jangan dilalui dengan cara yang tidak demokratis seperti yang dilakukan pimpinan PWI cabang Jakarta pada tahun 1957 lalu itu .
b.Berita menurut system pers Era Reformasi
System pers kita setelah memasuki era reformasi menganut system liberal barat sesuai system politik dan struktur masyarakat nya yang telah berubah menjadi lebih ‘’demokratis’’ sejak kekuasaan soeharto tumbang .
Dari segi perusahaannya kita melihat bahwa dalam perkembangannya perusahaan pers  kita sejak dulu sudah saling bersaing satu sama lain ,kemudian dalam batas-batas tertentu terdapat seleksi berdasarkan persaingan bebas .persaingan bebas pada batas –batas tertentu ini menyebabkan yang kuat ,yang berorganisasi baik ,cerdik dan di topang oleh modal besar akan tumbuh dan menjadi besar . yang tidak kuat , tidak baik organisasinya dan tidak memiliki dukungan kuat akan gulung tikar .
Dari segi jurnalisik nya, terutama dalam hal pemberitaan ,  system pers kita selama ini pun mirip-mirip system barat ,misalnya dalam cara memilih dan menyajikan berita ,terutama dengan maksud menarik perhatian pembaca ,dengan latar belakang sampai batas-batas tertentu berupa pertimbangan-pertimbangan komersial untuk meraup oplah atau tiras yang besar .
Dalam segi politik , kita melihat pers kita selama ini mirip-mirip pers barat ,atau lebih tegas lagi, mirip system pers belanda dengan organisasi –organisasi politiknya yang banyak itu yang masing-masing memilikiatau sekurang-kurangnya mempengaruhi surat kabar .
Oleh karena itu , dalam menggunakan definisi tenang berita pun akan lebih sesuai jika pers kita berpegang pada definisi berita berdasarkan system pers barat .bahwa berita adalah informasi actual tentang fakta –fakta dan opini yang menarik perhatian orang .
B.Unsur Layak Berita

Pasal 5 kode etik jurnalistik wartawan Indonesia ( PWI)
Wartawan Indonesia menyajikan berita secara berimbang dan adil ,mengutamakan kecermatan dan ketepatan serta tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri .tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan agar disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya .
Dari ketentuan ang telah ditetapkan oleh kode etik jurnalistik itu menjadi jelas pada kita berita harus cermat dan tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat, selain itu, berita juga harus lengkap, adil dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut objektif. Dan, yang merupakan syarat peraktis tentang penulisan berita, atau tentu saja berita itu harus ringkas (concise), jelas (clear), dan hangat (current).
Sifat-sifat istimewa berita ini sudah terbentuk sedemikian kuatnya sehingga sifat-sifat ini bukan saja menentukan bentuk-bentuk khas praktik pemberitaan tetapi juga berlaku sebagai pedoman dalam menyajikan dan menilai layak tidaknya suatu berita untuk dimuat. Ini semua membangun prinsip-prinsip kerja.yang mengkondisikan pendekatan professional terhadap berita dan membimbing wartawan dalam pekerjaannya sehari-hari.
Unsur-unsur layak berita, yaitu:
· Berita harus akurat
· Berita harus lengkap, adil dan berimbang
· Berita harus objektif
· Berita harus ringkas dan jelas
· Berita Harus Hangat

1.Berita harus akurat
Seorang wartawan yang memiliki kemampuan tinggi dalam mencari berita ,tapi mengabaikan soal akurasi ,dia hanya menyiapkan diri untuk kemudian dipecat dari pekerjaannya ,karena dia akan mengantarkan perusahaaan penerbitan pada gugatan pembaca .bisa jadi perusahaan akan kehilangan ratusan juta rupiah untuk membayar ganti rugi pencemara nama baik . seorang wartawan yang baik adalah apabila ia senantiasa menyangsikan kebenaran yang didengar dan dilihatnya ,sehinga dalam dirinya selalu tertanam kewaspadaan untuk berhati-hati dan bersikap cermat .karena ,tidak jarang seorang wartawan menjumpai orang ( narasumber) yang mengetahui jawaban sesuatu masalah ,tetapi tidak mau mengatakannya secara akurat .atau kareana suatu alasan ia tidak mau mengatakan nya secara cermat. Ini merupakan penyakit dalam kehidupan pemberitaan bahwa sumber-sumber berita biasanya kurang dapat di percaya ketimbang wartawan.
2.Berita harus lengkap,adil dan berimbang
Keakuratan suatu fakta tidak selalu menjamin keakuratan arti. Fakta-fakta yang akurat yang di pilih atau disusun secara longgar atau tidak adil sama menyesatkannya dengan kesalahan yang sama sekali palsu . dengan terlalu banyak atau terlalu sedikit memberikan tekanan ,dengan menyisipkan fakta-fakta yang tidak relevan atau dengan menghilangkan fakta-fakta yang seharusnya ada disana ,pembaca mungkin mendapat kesan yang palsu .unsur adil dan berimbang dalam berita mungkin sama sulitnya untuk dicapai seperti juga keakuratan dalam meyajikan fakta .selaku wakil dari pembaca atau pendengar berita ,seorang wartawan harus senantiasa berusaha untuk menempatkan setiap fakta atau kumpulan fakta-fakta menurut proporsinya secara wajar ,untuk mengaitkan nya secara berarti dengan unsur-unsur lain dan untuk membangun segi penting nya dengan berita secara keseluruhan .
3.Berita harus objektif
Dengan sikap objektif nya ,berita yang dibuat akan objektif artinya ,berita yang dibuat itu selaras dengan kenyataan ,tidak berat sebelah,bebas dari prasangka .lawan objektif adalah subjektif artinya sikap yang diwarnai oleh parasangka pribadi memang ada beberapa karya jurnalistik yang lebih persuasive ,artinya ada sikap subjektif didalam nya dan objektivitas nya agak kendur ,misalnya dalam tulisan editorial dan komentar .sebuah depth-reporting ( pemberitaan mendalam) maupun investigative-reporting ( pemberitaan investigasi) haruslah objektif ,meski boleh memiliki suatu focus pandangan point of view .memang untuk bersikap objektif 100% sangat sulit ,hampir tidak mungkin .karena latar belakang seorang wartawan acapkali mewarnai hasil karyanya .
4.Berita harus ringkas dan jelas
Penulisan berita yang efektif memberikan efek mengalir ,memiliki warna alami tanpa berelok-elok atau tanpa keandaian bertutur yang berlebihan .ia ringkas ,terarah ,tepat,menggugah ,inilah kandungan –kandungan kualitas yang harus dikejar oleh setiap penulis .
5.Berita harus hangat
Berita adalah padanan kata news dalam bahasa inggris ,kata news itu sendiri mennjukkan adanya unsur waktu apa yang new ,apa yang baru yaitu lawan dari lama ,berita memang selalu baru ,selalu hangat . penekanan dalam konteks waktu dalam berita kini dianggap sebagai hal biasa .konsumen berita tidak pernah mempertanyakan hal itu. Dunia bergerak dengan cepat ,dan penghuninya tahu belaka bahwa mereka harus berlari ,bukan berjalan ,untuk mengikuti kecepatan geraknya . peristiwa –pristiwa bersifat tidak kekal dan apa yang nampak benar hari ini belum tentuu benar esok hari . karena konsumen berita menginginkan informasi yang segar ,informasi hangat ,kebanyakan berita berisi laporan peristiwa-peristiwa ‘’hari ini’’ ( dalam harian sore) atau paling lama ‘’tadi malam ‘’ atau kemarin (dalam harian pagi ) .media berita sangat spesifik tentang factor-faktor waktu ini untuk menunjukkkan bahwa berita-berita mereka hanya ‘’hangat’’tetapi juga paling sedikitnya yang terakhir .






C.Mencari Berita
Mencari berita (News Gathering) merupakan tugas penting seorang reporter atau wartawan. Kegiatan itu pada prinsipnya dapat dilaksanakan setiap waktu, tergantung dari kehendak atau waktu yang disediakan oleh wartawan itu sendiri.

Berita dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Berita juga dapat bermacam-macam karena itu untuk mendaptkan berita cara atau sistem yang digunakan reporter atau wartawan sebenanrnya juga dapat bermacam-macam. Wartawan atau reporter bisa memperoleh berita sesuai yang diprogramkan atau ditugaskan oleh redaksi, ini berarti berita datangsecara tidak diperhitungkan. Itulah profesi kewartawanan sebagai profesi yang memiliki nilai tersendiri.

Kendati mencari berita itu tidak gampang, namun bukan berarti tidak ada cara-cara atau metode untuk mencari berita tersebut yang dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

  1. Sistem Beat
  2. Sistem Meneruskan (Follow Up)
  3. Sistem Penugasan
  4. Sistem Tip
  5. Sistem Wawancara (Interview)
  6. Sistem Menciptakan Sendiri (Inventing)
Nah... mengenai penjelasan secara rinci gambaran sistem atau metode memperoleh berita yang sudah saya sebutkan di atas akan saya jelaskan pada postingan selanjutnya.

Untuk hari ini, itu aja dulu postingan dari saya, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Proses dan Tahapan Menulis atau Menyusun Berita :
1.      Fact Organizing
Yaitu pengorganisasian/pengumpulan fakta oleh reporter (peliputan)
2.      Lead Decission
Penentuan lead untuk teras berita. Gagal menentukan lead = gagal menulis berita
3.      Word selection
Pemilihan kata yang cocok untuk mendukung penulisan berita. Usahakan alurnya runtut dan jangan melompat-lompat sehingga mengganggu pemahaman pembaca naskah dan penonton.

4.      start to Write
Mulai menuliskan berita, kumpulkan refferensi pendukung, kosentrasi agar penulisan tidak keliru.


D. STRUKTUR BERITA
1.Piramida Terbalik
Secara keseluruhan pola penulisan berita halus atau feature :
1.pembukaan yang dirancang untuk menrik perhatian pembaca .
2. gambaran umum (general statement ) tentang tema cerita.bagian ini disebut paragraph inti ,bisa disingkat dan eksplisit ,bisa juga terdiri dari beberapa paragraph .
3.dua atau lebih karakter pendukung dari tema cerita ,bagian ini adalahtubuh dari artikel .
Penutup atau ending yang kuat .jika feature ditulis dengan baik,pembaca akan membacasampai akhir cerita .lakukan dengan anekdot yang menarik ,suatu sentuhan humor ,kutipan penting atau umpan untuk komentar .banyak penutup yang diakaitkan dengan pembukaan feature ,sehingga pertanyaan yang timbul pada paragraph pembukaan akan terjawab dengan puas pada akhir cerita
2.Pembuka dan pragraf Inti
Lead adalah pembuka cerita ,suatu janji kepada pembaca mengenai apa yang akan datang .karena itu ,paragraph pembuka sangat penting
Kadang-kadang paragraph pembuka dan paragraph inti itu sama ,kadang-kadang juga tidak :
1.pembuka pada berita lugas disebut hard nws lead atau juga disebut pembuka langsung (direct lead) atau pembuka ringkasan ( summary lead) .pembuka berita lugas meringkaskan tentang seluruh cerita itu didalam kalimat pertama
2.parapraf inti juga disebut paragraph focus .paragraf inti adalah paragraph yang menjelaskan inti dari cerita-cerita tentang apa cerita itu
3.pembuka berita halus yang juga disebut feature lead adalah pembuka yang ditangguhkan (delayed lead).pembuka berita halus memakan waktu lebih lama sedikit untuk mencapai inti atau focus permasalahan cerita .
Jenis-Jenis Pembuka
1.Pembuka berdampak  
Pembuka yang berdampak ( impact lead ) karena edia elektronik seperti radio ,televisi maupun internet menyajikan berita lebih cepat,maka surat kabar yang sudah kalah kesegaran berita nya sering memfocuskan pada dampak suatu berita atau langkah selanjutnya .
2.pembuka halus
Dalam pembuka ini ditulis pertama pada awal cerita ,yang ditangguhkan hanya paragraph inti yang berisi focus cerita
Bebrapa jenis pembuka halus yang umum dipakai adalah :
a.pembuka yang memfocuskan pada diri seseorang
b.pembuka kontras
c.pembuka penggoda
d.pembuka misteri
e.pembuka kutipan
f.pembuka daftar
h.pembuka klise
3.Paragraf
Ada beberapa hal umum disetujui mengenai paragraph :
a.suatu paragraph baru harus digunakan untuk memulai suatu kutipan
b.suatu blok kutipan yang panjang harus dipecah menjadi beberapa paragraph
c.suatu paragraph yang tidak perlu panjang harus juga dipotong .bila perlu ,gunakan transisi untuk menjaga pertalian dari satu paragraph ke pragraf berikutnya .
4.Kutipan
Ada beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan :
a.bila kutipan itu menarik dan informative
b.untuk mendukung pembuka ,paragraph inti atau masalah
c.untuk menyampaikan opini dan perasaan sumber
d.bila kutipan itu sangat deskriftif dan dramatic
e.untuk meyampaikan reaksi yang keras / kuat dari narasumber
f.mengungkapkan tindakan dramatis
h.hindari kutipan langsung jika narasumber menjemukan atau informasinya itu factual dan tidak bisa disangkal
I.hindari setiap kutipan yang tidak jelas kutipa nya
j.hindari kutipan yang tidak ada hubungan nya dengan focus atau masalah dalam berita
k.hindari kutipan yang menuduh dari politisi atau saksi peristiwa kejahatan .
macam-macam kutipan
1.kutipan langsung,kutipan ini menuliskan kata demi kata dari apa yang dikatakan pembicara .
2.kutipan tidak langsung,kutipan ini berisi apayang kurang lebih dikatakan oleh pembicara dan bagaimana cara penyampaian nya .
3.kutipan parfrasa ,kutipan ini berisi apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi disajikan dengan kata-kata dari penulisnya atau wartawan
4.kutipan fragmentaris ,kutipan ini adalah gabungan dari parfrasa dan kutipan langsung .
5.dialog ,tehnik dialog ini digunakan jika dua atau lebih pembicara dikutip dalam suatu konversasi Tanya jawab seperti misalnya siding dipengadilan .


E.NILAI BERITA
a.Nilai berita menurut pandangan lama
Daniel hartnack pada tahun 1688membahas masalah seleksi berita ini dalam tulisan nya erachten von einrichtung der alten teutschen und nevend europiaschen historien dengan memberikan penekanan pada unsur pentingnya peristiwa .yang menentukan apakah suatu berita bernilai untuk dilaporkan bukan terletak pada unsur dampak ( qonsequence ) dari peristiwanya .yang menarik hartnack sudah mengetahui bahwa tampilnya surat kabar –surat kabar secara periodic telah menyebabkan timbulnya permintaan akan berita yang bebas dari kejadian yang sebenarnya ,atau dengan perkataan lain ia telah melihat masalah pembentukan realitas oleh media masaa.


b.Nilai berita menurut pandangan modern
Kriteria tentang nilai berita sekarang sudah lebih disederhanakan dan disistematikkan sehingga sebuah unsur kriteria mencakup jenis-jenis berita yang lebih luas. Kriteria atau atau unsur-unsur nilai berita yang sekarang dipakai dalam memilih berita. Unsur-unsur tersebut adalah: Aktualitas (timeliness), Kedekatan (proximity), Keterkenalan (prominence), Dampak (consequence), Human interest.
a.Aktualitas ( timelines )
Berita tak ubahnya seperti es krim yang gampang meleleh .bersamaan dengan berlalunya waktu nilai nya semakin berkurang seperti yang telah kita singgung sebelum ini ,hamper segala sesuatu yang diberitakan dalam surat kabar terjadi hari ini atau kemarin ,atau akan terjadi di masa depan .persaingan membutuhkan kecepatan
b.kedekatan ( proximity )
peristiwa yang mengandung unsur kedekatan dengan pembaca akan menarik perhatian .Stieler dan lippmann menyebutnya sebagai kedekatan secara geografis .unsur kedekatan ini tidak harus dalam pengertian fisik seperti disebutkan stieler dan lippmannn itu ,tapi juga kedekatan emosional .
c.dampak (consequence )
seringkali pula diungkapkan bahwa ‘’news’’ itu adalah ‘’history in a hurry’’ berita adalah sejarah dalam keadaannnya yang tergesa-gesa .tersirat dalam ungkapan itu pentingnya mengukur luasnya dampak dari suatu peristiwa .peristiwa yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat ,misalnya pengumuman kenaikan BBM ,memiliki nilai berita tinggi .
d.human interest
berita human interest terkandung unsur yang menarik empati ,simpati atau menggugah perasaan khalayak pembacanya .kata human interest secara harfiah artinya menarik minat orang .
Unsur Human interest, yaitu:
1. ketegangan (suspense)
2. Ketidaklaziman (Unusualness)
3. Minat Pribadi (personal interest)
4. Konflik (Conflict)
5. Simpati (Sympathy)
6. Kemajuan (progress)
7. Seks (Sex)
8. Usia (age)
9. Binatang (animals)
10. Humor (Humor)
F. Awas Berita Sensasi
Berita sensasi adalah berita yang menekankan secara berlebihan ‘’unsur manusia ‘’dalam pemberitaan yakni perasaan atau emosi .
Perkataan sensasi berasal dari perkataan inggris ‘’sensation’’dari akar kata ‘’sense’’,sudah cukup menggambarkan apa yang di sebut berita sensasi ,yakni berita yang isinya ,dan terutama cara mengemukakan nya ,terlalu didasarkan pada keinginan untuk menarik perhatian ,membangkitkan perasaan ,emosi .jadi ,berita sensasi harus hebat ,herus menimbulka keheranan ,ketakjuban ,kengerian ,pendeknya harus meluapakan berbagai macam perasaan .
Contohnya peristiwa yang sensasional adalah ketika presiden Soeharto digulingkan dari kekuasaannya pada tahun1998.pemberitaan pers saat itu sedemikian didramatisir tentang dosa –dosa mantan presiden itu selama 32 tahun kekuasaannya,sehingga pemberitaan pers tentang dia dan kelurganya sudah mengarah kepada trial by the press ,pngadilan oleh pers yang merugikan pihak yang diberitakan .




























BAB III
PENUTUP
A.SIMPULAN
Berita ialah informasi baru dan penting mengenai suatu peristiwa, keadaan, gagasan, atau manusia yang menarik untuk diketahui masyarakat. Fakta merupakan bahan mentah berita dan menjawab enam pertanyaan dasar berupa 5W+1H. Penulisan berita perlu menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, akurasi, kelengkapan, keberimbangan, keadilan atau sikap tidak berpihak, dan kepekaan terhadap semua orang yang berkepentingan. Berita dapat berisi pendapat narasumber tetapi tidak boleh berisi pendapat penulis berita.

B.Penutup
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita.                                                                                                Dan demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya,kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
C.Daftar Pustaka
Kusumaningrat, Hikmat. JURNALISTIK:TEORI DAN PRAKTIK; Bandung: Remaja Rosdakarya,2005.

Iswara, luwi .JURNALISME DASAR .Jakarta : Kompas ,2011.