Senin, 22 Mei 2017

features


Energen Budayakan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9




Tubuh sejatinya memerlukan energi agar dapat beraktivitas sepanjang hari. Energi tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung gizi lengkap dan seimbang secara teratur, mulai dari sarapan hingga makan malam. Sarapan merupakan waktu makan paling penting dalam sehari, karena inilah saat dimana makanan masuk untuk pertama kalinya ke dalam tubuh setelah tidur sepanjang malam.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan ritual sarapan. Bagaimana tidak? Kebanyakan orang, terutama yang tinggal di kota-kota besar, memilih untuk berangkat lebih pagi agar bisa tiba tepat waktu di kantor atau sekolah. Waktu yang serba terbatas itu kerap dijadikan alasan banyak orang untuk melewatkan sarapan. Padahal, pentingnya sarapan pagi termasuk dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Dalam rangka menyemarakkan Pekan Sarapan Nasional 2016. Adapun tujuannya adalah untuk membudayakan kebiasaan sarapan sehat sebelum pukul 09.00. Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi bangsa yang sehat, berprestasi dan terbebas dari masalah kekurangan gizi sarapan. Penjelasan tersebut disampaikan secara menyeluruh dalam sesi konferensi pers yang dihadiri oleh Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, Sribugo Suratmo Corporate Communication Pt Mayora Indah dan Mona Ratuliu.
 “Sarapan sehat itu sebaiknya sebelum jam 9. Kenapa sebelum jam 9? Karena jam 9 biasanya kita sudah mulai beraktivitas. Sebenarnya, akan lebih ideal lagi kalau kita sarapan sebelum berangkat ke kantor atau ke sekolah,” tegas Hardinsyah.
Kemudian ia menambahkan, “Dalam berbagai penelitian, dua sampai tiga jam setelah bangun tidur, terjadi penurunan gula darah dan berbagai zat gizi di otak. Bila dibiarkan dengan tidak sarapan, akibatnya kita tidak bisa fokus saat beraktivitas. Anak-anak pun akan terganggu berkonsentrasi belajarnya karena perut mulai keroncongan dan kepala mulai pusing.”
Hardinsyah juga menekankan bahwa sarapan sehat bukan sekadar makan hingga kenyang. Entah karena faktor praktis atau persoalan selera, tak sedikit pula masyarakat Indonesia yang memilih bubur ayam atau gorengan sebagai menu sarapan. Padahal, bubur ayam tidak memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh. Lain lagi dengan gorengan yang dapat memicu kegemukan atau masalah kesehatan.
Idealnya, menu sarapan harus disertai dengan buah, biji-bijian dan sayur yang kaya serat. Jagung adalah salah satu bahan pangan yang tak hanya kaya akan karbohidrat, tetapi juga kaya akan serat, mineral dan vitamin. Selain itu, jagung lebih lama dicerna oleh tubuh, sehingga menimbulkan rasa kenyang lebih lama.
Sebagai ibu sekaligus selebriti, Mona Ratuliu merasa sangat terbantu dengan kehadiran Energen yang merupakan minuman yang terbuat dari gandum, sereal dan susu bergizi tinggi. Menurutnya, Energen adalah menu sarapan yang bergizi, lezat dan praktis. 
“Namanya ibu rumah tangga pasti selalu memikirkan semua kebutuhan anak. Seperti saya ini. Biasanya, saya segala sesuatu itu selalu direncanakan, termasuk urusan makan. Pagi sarapan apa, siang dan malam makan apa. Tapi, masalahnya kalau anak-anak mintanya macam-macam, jadi ibunya yang kerepotan,” pungkas Mona.
Setelah itu, Mona berkata, “Makanya, saya menghargai Energen dengan solusinya. Selain cara buatnya mudah, nutrisinya juga lengkap. Jadi, kebutuhan gizi anak itu betul-betul terpenuhi untuk beraktivitas seharian. Apalagi pilihan rasanya juga bermacam-macam, jadi saya dan anak-anak bisa milih dan nggak bosan. Sekarang saja sudah ada lima varian rasa, termasuk jagung.   
“Energen bersama Pergizi Pangan Indonesia berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia agar lebih peduli dan terbiasa dengan sarapan sehat. Seperti yang sudah disampaikan oleh Profesor Hardinsyah, sarapan itu harus memiliki gizi yang lengkap. Maka dari itu, kami ingin mengapresiasi masyarakat yang ingin atau telah berkomitmen untuk sarapan sehat dengan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sarapan,” pungkas Sribugo Suratmo
Ia menambahkan, “Energen hadir dengan kandungan susu, telur, seral dan sigmavit. Itulah sebabnya kenapa Energen kami sebut dengan istilah ‘Everyday Nutritious Start’. Dan kini,  Energen hadir untuk melengkapi kebutuhan Anda melalui Energen Go-Fruit. Produk ini terdiri dari dua varian, yaitu Energen Go-Fruit rasa stroberi dan Energen Go-Fruit rasa pisang.
“Yang akan kami bahas adalah Energen Go-Fruit rasa stroberi, dengan susu, oat, sereal dan dilengkapi dengan stroberi, Energen Go-Fruit merupakan makanan lezat untuk dikonsumsi sehari-hari,”paparnya.
Berbeda dengan Energen sebelumnya yang kandungannya tidak selengkap Energen Go-Fruit ini, Energen Go-Fruit kaya akan vitamin A, B2, Asam Folat, B12, kalsium serta potongan buah stroberi yang lezat. Energen Go-Fruit for your lifestyle.

Pada akhir konferensi pers, Sribugo Suratmo menyatakan bahwa Energen dan Mayora Nutrition akan terus mengedukasi seluruh masyarakat Indonesia melalui kampanye ‘Sarapan Sehat Sebelum Jam 9’ di kota-kota lainnya. Meskipun misi tersebut tidak mudah dilakukan, namun ia optimis bahwa Indonesia mampu menjadi bangsa dan negara yang sehat dan terbebas dari masalah kekurangan gizi sarapan karena kehadiran energen Go-fruit yang kaya akan vitamin dan mineral ini dapat mencukupi kebutuhan gizi harian anda .

Sabtu, 04 Juni 2016

intelegensi komunikasi informasi

Rounded Rectangle: INTELIGEN
PRAKATA

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Aplikasi Komputer , yang berjudul inteligensi informasi
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah komunikasi antar budaya semester IV
            Diakui dengan penuh kesadaran, bahwa dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun sistematika. Karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami susun selanjutnya.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan para mahasiswa, sehingga memiliki dasar-dasar kependidikan yang lengkap dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa yang dapat membimbing diri sendiri serta orang lain untuk mengembangkan diri yang optimal. Amin,

Tangerang, mei 2016









DAFTAR ISI

PRAKATA                                                                                                                                                                                             
DAFTAR ISI                                                                                                                                                                             
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang                                                                                 
B.    Rumusan masalah                                                                           
C.   Tujuan makalah                                                                                                                                       

BAB II
PEMBAHASAN
A.     pengemasan informasi dalam dunia inteligesi informasi
B.     Konsep pengemasan informasi 
C.     Penyajian Informasi dalam Inteligen  Informasi
                  
BAB III  
PENUTUP
A.   Simpulan                                                                                
B.   Penutup                                                                                  
C.   Daftar Pustaka                                                                                                



BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Salah satu konsep mutakhir yang ditawarkan untuk melihat internet sebagai media komunikasi adalah konsep “computer mediated communications” (CMC). Konsep CMC yang ditawarkan oleh Jhon December (www.december.com) ini sebenarnya masih bersifat “mentah” dan cenderung menerjemahkn konsep CMC dari alur logika teknis jaringan internet. Apalagi konsep-konsep yang ditawarkan dalam CMC tidak melihat komunikasi melalui internet adalah bersifat virtual (maya). Konsep CMC juga tidak memberi penjelasan tentang level dan konteks komunikasi, unsur-unsur komunikasi yang
terlibat serta model yang berlaku dalam komunikasi menggunakan internet.
            Gejala dan kebiasaan menggunakan komputer untuk berkomunikasi biasa disebut CMC alias computer mediated communication (komunikasi yang diperantarai oleh komputer). Termasuk dalam CMC adalah kebiasaan menggunakan Internet, seperti mengirim e-mail, chatting, menjadi anggota mailing list, browsing, googling, dan sebagainya.
            Penelitian tentang perilaku manusia dalam CMC pun belakangan marak, terutama yang ingin menyelidiki pengaruh teknologi terhadap hubungan antar manusia dan persepsi seseorang terhadap orang lainnya.

B.     Rumusan Masalah
1. pengemasan informasi dalam dunia inteligensi
2. prinsip-prinsip pengemasan informasi
3. bentuk –bentuk dan system pengemasan informasi.

C.     Tujuan Penulisan
Mahasiswa dapat menetahui pengemasan informasi dalam dunia inteligen , prinsip- prinsip pengemasan informasi dan memahami bentuk- bentuk dan system pengemasan informasi .





BAB II
PEMBAHASAN





A.pengemasan informasi dalam dunia inteligesi informasi
   

 


                                                                                                                                                                                     

 



                                                                                                                                                                                          

Intelegen dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi merupakan memang sangat dibutuhkan guna memberikan suatu kebenaran dan keterbacaan serta keterjaminan informasi sehingga keputusan yang akan diambil mampu memberikan kerangka pemecahan masalah yang dihadapi .
5 tugas seorang intelegen informasi :
1)      Mengumpulkan data ,data yang dikumpulkan baik data sekunder maupun data primer . data primer bisa dikumpulkan atau diambil dari lingkungan intern dimana ia bertugas ,atau mengambil dari data lembaga lain,bahkan dari organisasi public lainnnya .yang sudah ada secara empiric .sedangkan data sekunder ,data yang dikumpulkan atau telah tersedia dalam bentuk data base .
2)      Mengevaluasi data ,baik data sekunder maupun data primer sebelum digunakan untuk memastikan akurasinya .
3)      Menganalisis data, dilakukan untuk melihat kesenjangan atau bagian –bagian yang belum terungkap ,lebih tajamnya bisa dilakukan dengan lateral thingking,  yaitu meneliti data dari sudut pandang ,mencari berbagai pola yang mungkin terkonstruksi dari data yang telah dievaluasi sebelumnya .
4)      Menyimpan inteligen ,produk data berupa inteligen (kumpuan data yang sudah dievaluasi dan mampu menjadi pisau analisis masalah tertentu ) biasanya bisa didapatkan dalam bentuk CD-ROM atau dalam bentuk sajian online disitus-situs internet.
5)      Menyebarkan inteligen ,biasanya secara praktis inteligen disimpan dalam bentuk file-file computer baik berupa teks,gambar ,system program yang berhubungan dengan model,pendekatan system bahkan manajemen yang berkaitan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh lembaga,masyarakat tertentu dengan cara memasukan kembali parameter atau label dalam searching tertentu pada system jaringan yang lebih luas atau jaringan world wide web.                                                                                                                                                                                                                                         


Pendekatan penyebaran inteligen yang canggih adalah dengan menyiapkan  profile inteligen untuk tiap pemakai  ,yang menjelaskan dalam bentuk kode topic-toik inteligen yang ingin dipantau pemakai . Profil ini disimpan dalam komputer ,dan ketika datang sepotong inteligen yang cocok dengan profil tersebut , inteligen itu teredia bagi pemakai . teknik ini sebenarnya disebut dengan penyebaran informasi selektif ( selective dissemination of information-SDI)

B. Konsep pengemasan informasi                                                                                                                                  
            Pengemasan dalam konteks inteligen informasi dan komunikasi ini penulis sepadankan dengan makna ‘’Analisis dan pengolahan dan penyajian data ‘’tekanan dari hakikat pengemasan adalah membuat perlakuan terhadap data yang sudah dievaluasi dan dianalisis menjadi lebih menarik ,mudah penyimpanannya dan mudah mengaksesnya kembali .
a.Prinsip –prinsip pengemasan informasi
            Dalam melakukan proses pengemasan data tentang informasi tertentu ,maka harus memperhatikan prinsip-prinsip yaitu :
1)      Efisiensi ,dalam arti segala pendekatan baik pendekatan analisis statistika ,kualitatif ,atau pendekatan praktis system dan peralatan harus dipikirkan kira-kira bagaimana agar memperoleh nilai efisien dalam menghasilkan produk pengemasan yang dimaksud .
2)      Akurasi ,artinya dengan pendekatan atau teknik analisis tertentu maka pengemasan dapat menghasilkan produk informasi ( inteligen ) yang siap pakai .
3)      Variasi ,diperlukn dalam proses pengemasan untuk tidak hanya menggunakan pendekatan dan pemanfaatan system hnya satu .
4)      Relevansi ,artinya pengemasan harus sesuai dengan tujuan akhir atau produk yang bagaimana (inteligen )yang ingin dihasilkan .
5)      Fleksibilitas, proses pengemasan tidak bersifat kaku ,tidak terfocus pada salah satu alur proses pengemasan saja .
b.Bentuk – Bentuk dan Sistem Pengemasan Informasi
adapun langkah dalam pengemasan informasi berdasarkan pendekatan system , dapat dilakukan melaui dua tahapan umum yaitu :
1)      Tahapan manual ,yang terdiri dari kegiatan membaca ,menulis ,mendengarkan ,melihat ,mengamati dan brainstorming.
2)      Tahap digital –elektronik ,dimana data tentang informasi tertentu direkam –diolah dengan melalui prosedur tertentu sesuai dengan aplikasi system dan teknologi informasi .
Langkah dalam pengemasan informasi menjadi produk inteligen dalam bentu data base adalah sebagai berikut :
1)      Melakukan penjajakan tentang suatu kondisi dilihat berdasarkan kategori informasi inteligen .
2)      Mendesain kisi –kisi dan instrument yang akan di gunakan untuk menjaring data tentang kategori informasi yang dimaksud .
3)      Mendesain table turunan data . contoh nya : table turunan data kategori informasi ‘’ teknologi’’
NO
VISUAL PUBLIK
AUDIO
AV
MULTIMEDIA
1
POSTER
RADIO


2




4)      mendesain diagram interelasi ,dimana diagram ini akan lebih memberikan kejelasan secara visual bagaimana hubungan antardata dengan subdata yang dibuat dalam turunan data .
5)      mendesain software untuk database .dewasa ini banyak aplikasi program yang bisa dengan mudah dipelajari untuk membuat suatu model database .diantaranya program program macromedia flash ,Delphi,webBase Design ,HTML,PHP,Acces,Visual basic dsb .
C.Penyajian Informasi dalam Inteligen  Informasi
a.Personalia  Penyajian Informasi
            Dimana secara umum dapat dibagi dalam tiga kelompok
1)      kelompok analaisis perancang system
bertugas untuk menganalisis keperluan dan kebutuhan informasi tertentu dari pihak user atau khalayak maka kira-kira seperti apakah informasi disajikan sehingga akan menarik dan mudah dipahami .
2)      kelompok programmer ,
bertanggung jawab dalam menyusun rangkaian atau prosedur penyajian dalam bentuk aplikasi software computer jika memang itu yang dipakai .
3)      kelompok operator ,
bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan penyajian ,dimana ia harus menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan prosedur penyajian informasi yang telah dibangun oleh programmer .
jika kembali pada klasifikasi informasi yang dihasilkan mealui suatu system inteligen informasi dengan kategori sebagaimana diuraikan diatas ,maka ada dua klsifikasi yaitu , informasi yang ditujukan untuk masyarakat atau khalayak dan user secara umum (terbuka ) dan klasifikasi kelompok informasi untuk pihak-pihak khusus secara tertutup, hanya user-user tertentu yang bisa mengaksesnya .Yang berhak mengaksesnya adalah divisi khusus dari perusahaan atau lembaga yang bersangkutan .Biasanya divisi ini adalah independen dari organisasi atau perusahaan lembaga seperti LIN .Adapun kategori informasi tersebut mencakup :
a)      profil keperluan informasi dari manajer
b)      system penggalihan informasi inteligen
c)      system pengodean dan penyimpanan
d)      system analisis data
e)      kajian khusus
f)       system pelaporan
g)      pedoman penghapusan data .
bentuk penyajian pada dasarnya akan berhubungan dengan produk akhir dari suatu proses pengemasan informasi ,sebagiamana telah dilakukan sebelumnya .Jika produk pengemasan berupa file-file atau dalam bentuk database ,atau mungkin dalam bentuk tulisan manual serta dalam bentuk gambar atau grafik ,maka proses penyajiannya berbeda . Disis lain masalah penyajian ini juga akan ditentukan oleh siapa ,pihak mana atau bagi dimana karakteristik  konsumen –user yang kita hadapi .













BAB III
PENUTUP
A.SIMPULAN
Perkembangan dan pemanfaatan CMC dalam proses komunikasi lebih mendalam telah puka diadopsi dalam duni inteligen informasi ,dimana dengan melalui system operasi computer maka data-data yang sifatnya rahasia dapat diorganisasi bahkan di sembunyikan ,dan bisa dipanggil kalau system pembuka /akses dalam bentuk password terpenuhi.
B.Penutup
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita.                                                                                                Dan demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya,kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
C.Daftar Pustaka