PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas individu Bahasa Indonesia, yang berjudul Perokok aktif.
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas bidang study Bahasa Indonesia
semester I yang dibimbing oleh Ibu Ira Anisa Purwaningrum, M.PD
Diakui dengan penuh kesadaran, bahwa dalam pembuatan
makalah ini tentu masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun
sistematika. Karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah yang akan kami susun selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
dan para mahasiswa, sehingga memiliki dasar-dasar kependidikan yang lengkap
dalam menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa yang dapat membimbing diri sendiri
serta orang lain untuk mengembangkan diri yang optimal. Amin,
Tangerang,
September 2014
DAFTAR ISI
PRAKATA
1 DAFTAR ISI 2
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang 3
B. Rumusan
masalah
3
C. Tujuan
makalah
3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rokok 4
B. Alasan
Seseorang Merokok 5
C. Ciri-ciri
Perokok 5
D. Zat-zat
Yang Terdapat Dalam Rokok Dan Dampaknya 6
E. Bahaya
Rokok Terhadap Kesehatan 7
F. Hambatan-hambatan
Dalam Mengatasi Bahaya Rokok 13
G. Cara
Mengatasi Bahaya Merokok 13
BAB
III PENUTUP
A. Simpulan 15
B. Penutup 15
C. Saran 15
D. Daftar
pustaka 16
BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. Beberapa
orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan hal yang tidak dapat di pisahkan
dari kehidupan sehari-hari. Di
dalam kenikmatan sebatang rokok , tersimpan juga bahaya yang begitu besar.
Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok.
Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang berbahaya terkandung di dalamnya.
Meskipun masyarakat mengetahuinya, tak sedikit dari mereka yang mengabaikan
bahaya tersebut. Dampak
dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap secara langsung rokok
tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga menghirup udara di sekitar
perokok tersebut, atau disebut perokok pasif. Di kota-kota besar, populasi perokok pada usia dini
sangatlah tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya
rokok dikalangan sekolah / masyarakat. Atau mungkin jugaa kurangnya kesadaran
pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti
ke depannya. Oleh karena itu,saya akan mensosialisasikan tentang bahaya rokok
serta akibat untuk masa ke depannya lewat makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
1.Apakah itu rokok? 2. Zat apa yang terkandung dalam rokok beserta dampaknya ? 3.Mengapa orang sulit untuk melepasan diri dari candu rokok? 4..Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk merokok? 5..cara mengatasi bahaya merokok?
1.Apakah itu rokok? 2. Zat apa yang terkandung dalam rokok beserta dampaknya ? 3.Mengapa orang sulit untuk melepasan diri dari candu rokok? 4..Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk merokok? 5..cara mengatasi bahaya merokok?
C.
Tujuan Makalah
1.Untuk mengetahui tentang rokok. 2.Untuk mengetahui bahaya – bahaya rokok bagi perokok aktif. 3.Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar. 4.Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya.
1.Untuk mengetahui tentang rokok. 2.Untuk mengetahui bahaya – bahaya rokok bagi perokok aktif. 3.Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar. 4.Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Rokok
Menurut
situs www.wikipedia.com, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun – daun tembakau yang telah dicacah. Menurut
situs Computer Media Learning, Perokok pasif adalah orang-orang yang
tidak merokok, namun menjadi korban perokok aktif karena turut mengisap asap
sampingan (di samping asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok) Menurut
situs http://iervanzone.blogspot.com/:
Perokok aktif mempunyai pengertian orang yang melakukan langsung aktivitas
merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah dibakar. Rokok
dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu :
Rokok
berdasarkan bahan pembungkus 1.Klobot : rokok yang
bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
2.Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren. 3.Sigaret
: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas. 4.Cerutu
: rokok yang bahan pembungkusnya berupa
daun tembakau.
Rokok
berdasarkan bahan baku atau isi 1.Rokok putih : rokok yang
bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek
rasa dan aroma tertentu.
2.Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. 3.Rokok klembak : rokok yang bahan baku
atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapat efek rasa dan aroma tertentu.
B.Alasan
Seseorang Merokok
Alasan
pertama kali merokok dari berbagai hasil penelitian antara lain : coba-coba,
ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, kesepian, agar
terlihat gaya, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan
saja untuk pergaulan, biar tidak dikatakan banci, lambang kede-wasaan, mencari
inspirasi. Alasan lain adalah sebagai penghilang stres, penghilang jenuh, pencari
ilham, gengsi, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng, anti mulut
asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Khusus
bagi remaja dan anak-anak, suatu studi di Australia tahun 1981 terhadap 5686
anak-anak menunjukkan besarnya pengaruh iklan; anak-anak tersebut diwawancarai
dua kali dengan selang waktu satu tahun dan ditemukan bahwa ke-mungkinan untuk
menjadi perokok pada anak-anak yang menyetujui iklan rokok dua kali lebih besar
daripada mereka yang tidak menyetujui iklan rokok.
Bagi kebanyakan pelajar, mulai
merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut
merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia
pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar
juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan
ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah
awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.
C.Ciri-ciri
Perokok Aktif
Dibawah
ini, merupakan beberapa ciri dari seorang perokok
1.Perokok terlihat tenang dengan
asiknya menghisap menghisap rokok
2.Pipi perokok terlihat kempot
3.Kulit jadi hitam
4.Mata merah
5.Kuku membiru
6.Bibir dan gusi menjadi hitam
7.Mudah terserang peyakit batuk
8.Nafasnya bau
9.Nafas seorang perokok tidak kuat
dan tidak panjang
D..Zat - zat Beracun Yang Terdapat
Dalam Rokok dan Dampaknya
Sebagaimana
kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari
komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen
oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan,
benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian
dari beribu – ribu zat di dalam rokok. Tapi diantara zat – zat yang disebutkan
tadi, ada 3 zat yang paling berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok.
Zat – zat itu adalah:
Tar
Zat
berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru -
paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis,
emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit
maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam
TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan di
urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker
kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi
kemampuan sel - sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.
Nikotin
Adalah
suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf,
mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko
terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan
diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan
pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap
hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam
memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat
diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan
perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada
permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada
cairan gusi.
Karbon
Monoksida (CO)
Zat
ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah
merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah.Selain itu, karbonmonoksida memudahkan
penumpukan zat - zat penyumbat pembuluh nadi, yang dapat menyebabkan serangan
jantung yang fatal selain itu juga dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah
di kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita perokok lebih beresiko ( daripada
wanita non perokok ) mendapat efek samping berbahaya bila meminum pil
kontrasepsi ( pil KB).Karena itulah sebabnya mengapa para dokter kandungan (
ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada wanita yang merokok.
E.Bahaya
Rokok terhadap Kesehatan
Merokok sudah merupakan hal
yang biasa kita jumpai . Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam
lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah
menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala
sosial. Merokok memang mengganggu kesehatan. Kenyataan ini tidak dapat kita
pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti akibat buruk dari merokok, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan si
perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Asap rokok merupakan polutan
bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya bagi kesehatan, merokok
juga menimbulkan akibat buruk di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini
terdapat kecenderungan untuk berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang,
khususnya Indonesia justru cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.
Asap rokok yang dihirup
seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari
karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari
nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar,
nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan”. 2003. http//:www.compas.co.id (19 Desember 2009 ))
Berdasarkan penjelasan di
atas, rokok dan asapnya mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan. Tidak hanya
bagi perokok itu sendiri, tetapi juga bagi perokok pasif yang hanya ikut
menghirup asapnya saja. Dilihat dari bahan – bahan yang berbahaya dalam rokok,
nikotin dapat menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga
pekerjaan jantung menjadi lebih berat, karbon monoksida dapat menyingkirkan
oksigen yang dibutuhkan tubuh dengan mengikat dirinya pada HB darah, dan tar
memicu timbulnya kanker.
Asap yang dihembuskan para
perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side
stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh
perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke
udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis
bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik
(dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan
pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan
pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali.
Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah
rokok berhenti.
Asap rokok yang baru mati di
asbak mengandung 3 kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali
mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Seseorang yang mencoba
merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu. (Yudshistira.
“Penyuluhan Bahaya Rokok”. 2008. http//: yudhistirapanjaitan.blogspot.com (19
Desember 2009 )). Dari pendapat ini kita tahu bahwa asap rokok mengandung
komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen
tersebut tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok,
porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Partikel
dalam asap rokok dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik). Nikotin,
karbon monoksida, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak
endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan
darah. Rokok merupakan faktor risiko
untuk sekurang – kurangnya 25 jenis penyakit, diantaranya adalah kanker pundi
kencing, kanker perut, kanker usus dan rahim, kanker mulut, kanker esophagus,
kanker tekak, kanker pancreas, kanker payudara, kanker paru, penyakit saluran
pernapasa kronik, strok, osteoporosis, jantung, kemandulan, putus haid awal,
melahirkan bayi yang cacat, keguguran bayi, bronchitis, batuk, penyakit ulser
peptic, emfisima, otot lemah, penyakit mulut, dan kerusakan mata. Diantaranya
akan dijelaskan sebagai berikut:
A.Penyakit
Kanker Paru
Terdapat hubungan yang erat
antara kebiasaan merokok dengan kanker paru sebab penyebab utama dari penyakit
ini adalah rokok. Bahkan Chaerunnisa. “Bahaya rokok bagi kesehatan paru”. 2008.
http//:lifestyle.okezone.com yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai
penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Oleh karena itu, kebiasaan merokok
harus dihentikan. Mengingat tidak adanya obat yang manjur untuk menyembuhkan
kanker paru, tetapi obat – obatan dan oksigen yang diperlukan hanya untuk
meringankan gejalanya saja
Merokok dapat menyebabkan
perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran
napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah
banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir.
Pada jaringan paru-paru,
terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan
anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru
dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya
penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab
utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Terdapat pula hubungan erat
antara kebiasaan merokok, terutama rokok, dengan timbulnya kanker paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal
sebagai bahan karsinogen. Tar juga berhubungan dengan risiko terjadinya kanker.
Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih
sering.
B.Penyakit
Jantung Koroner
Banyak orang mengira bahwa
kanker paru merupakan bahaya terbesar akibat merokok. Sesungguhnya, penyakit
jantung koronerlah yang jauh lebih berbahaya. Menurut Hans Tjandra. “Merokok
dan Kesehatan”. 2003. http//:www.compas.co.id
(19 Desember 2009 )) banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan
merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun
di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan
gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan
1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan
peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga)
menjadi 16 persen (peringkat pertama). Dengan demikian, merokok menjadi faktor
utama penyebab penyakit jantung koroner tersebut. Bukan hanya menyebabkan
penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak
dan perifer sebagaimana akibat yang dihasilkan karbon monoksida.
Efek rokok terhadap jantung
dapat dijelaskan melalui efek kimia. Ada dua zat yang dianggap mempunyai efek
yang besar yaitu CO ( Karbon Monoksida ) dan nikotin. Efek berkepanjangan dari
karbon monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan terganggu, menyempit
dan mengeras sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan.
Merokok terbukti merupakan
faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung
koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap.
Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti
hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang
dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
Akibat penggumpalan
(trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok
jelas akan merusak pembuluh darah perifer. Pembuluh darah yang melibatkan pembuluh
darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa
muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
C.Penyakit
Stroke
Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah
otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko
stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan
perokok. Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris,
didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada
pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8 bulan,
sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan
kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS
sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
D.Penyakit
Mulut
Merokok terutama dapat
menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru,
oesophagus, laryng, dan rongga mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya
dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dibakar dan
dhiisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit. ( Gklinis.”
Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut ”. 2004. http://info.gizi.net (20
Desember 2009)). Memang terdapat keterkaitan yang erat antara merokok dengan
kesehatan mulut karena aktivitas merokok dimulai di mulut.
Merokok juga dapat menimbulkan
kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi
dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur.
Pengaruh
Rokok Terhadap Lidah
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).
Pengaruh Merokok Terhadap Gusi
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung
lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan
dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah.
Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi
peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.
Penebalan Mukosa ( Selaput Lendir ) Akibat
Merokok
. Merokok merupakan salah
satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa
mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun
yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok.
Iritasi yang terus menerus
dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa
mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang
sel-sel epitel mukosa sehingga aktivitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat
bila aktivitas seluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada
mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan
mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin
disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli
mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan
leukoplakia menjadi ganas 3-6%.
Kebiasaan merokok sangat
mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa (selaput lendir) ini. Kebanyakan,
kanker di dalam mulut dimulai dengan perubahan mukosa. Perubahan ini tidak
menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan sampai
keadaan menjadi lanjut. Oleh karena itu jika terdapat bercak putih, sedini
mungkin datang ke dokter gigi. Biasakan memeriksa gigi setiap 6 bulan sekali,
meskipun tidak mengalami keluhan dan yang paling penting adalah kemauan yang
keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, jika perlu konsultasi dengan
dokter.
Noda Atau Stain Karena Tembakau
Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Pada
mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya adalah
hasil pembakaran tembakau yang berupa tar. Nikotin sendiri tidak berwarna dan
mudah larut. Warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam
terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah
dibersihkan karena hanya terdapat di dataran luar gigi. Tetapi pada orang yang
merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian
dalam dan sukar untuk dihilangkan.
F.Hambatan-Hambatan
Dalam Mengatasi Bahaya Merokok
Dalam
prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan yang melarang
tentang merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
-
Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh
mereka, sehingga sulit diadakannya pembinaan untuk mereka.
-
Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok, sehingga
masyarakat tidak tahu seberapa besar bahaya rokok bagi kesehatan mereka.
- Kurang
ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita, sehingga jumlah
produsen rokok meningkat.
G.Cara
Mengatasi Bahaya Merokok
Beberapa
cara yang dapat kita lakukan supaya kita dapat terhindar dari bahaya asap rokok
adalah sebagai berikut :
a. Tarbiyah atau pedidikan keimanan yang sungguh–sungguh untuk
setiap individu masyarakat agar mereka sadar betapa
bahaynya menghisap rokok.
b. Adanya teladan yang baik bagi sang anak baik di rumah, di
sekolah, maupun di sekitar lingkungannya.
c. Melarang oknum guru untuk merokok di depan siswa saat
mengajar.Mengapa? karena kita ketahui bahwa tugas guru adalah sebagai suri
tauladan bagi siswanya di sekolah. Jadi wajar saja kalau guru harus memberi
contoh yang baik bagi siswanya
Beberapa
upaya yang telah dilakukan pemerintah
1. Upaya yang dilaksanakan oleh
Departemen Kesehatan bu-kan suatu kampanye anti merokok, tetapi penyuluhan
tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
2. Sasaran yang ingin dijangkau
adalah sasaran-sasaran ter-batas yaitu : petugas kesehatan, para pendidik, para
murid sekolah, para pemuka, anak dan remaja, para wanita, terutama ibu hamil
3. Kegiatan diutamakan pada
pencegahan bagi yang belum merokok.
4. Menanamkan pengertian tentang
etika merokok, misalnya :
a) Tidak merokok di tempat-tempat
umum, seperti gedung bioskop, bis kota, gedung-gedung pertemuan dan sebagainya.
b) Tidak merokok waktu sedang
melaksanakan tugas, mi-salnya dokter waktu memeriksa pasien, guru waktu
mengajardan sebagainya.
c) Tidak merokok dekat
anak-anak/bayi.
Saran kami bagi anda yang belum
pernah merokok, sebaiknya anda jangan mencoba-coba merokok karena dapat
membahayakan hidup kita. Terlebih lagi di zaman yang sudah tidak sehat ini,
kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan. Biasakanlah untuk hidup sehat,
karena hidup sehat merupakan awal dari sebuah keberhasilan
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kebiasaan merokok di kalangan remaja
amat membahaya-kan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta
sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan
mengganggu pelajarannya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok
akan menyebabkan berbagai penyakit (penyakit serangan jantung, gangguan
per-nafasan dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran
yang tidak perlu atau pemborosan.
Para orang tua murid dan guru
sekolah agar lebih ketat mengambil tindakan yang positif dalam hal
menanggulangi kenakalan remaja termasuk kebiasaan merokok di kalangan remaja.
Para remaja hendaknya secara aktif mengikuti ceramah tentang bahaya merokok.
B.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang sederhana
ini. Saya berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya sehingga
dapat menghindari rokok dan menjalani hidup yang lebih sehat serta tidak
membahayakan kesehatan orang-orang yang berada di sekitarnya.
C.SARAN 1.
Sebaiknya, orang yang sudah kecanduan rokok tidak merokok di sekitar anak-anak,
manula, dan Ibu hamil agar tidak meracuni udara di sekitar mereka dan mereka
tidak menjadi perokok pasif.
2. Sebaiknya orang yang
sudah kecanduan rokok berusaha untuk melepaskan diri dari rokok tersebut.
Sebaiknya, orang tua harus
bisa lebih memperhatikan anak-anaknya untuk menjauhi diri dari pengaruh rokok
pasif dan pengaruh rokok aktif.
D.DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar