MAKALAH
PENGANTAR ILMU
KOMUNIKASI
GRADASI
INTENSITAS
DISUSUN OLEH :
ANISYAH
( 14 70 201 128)
YUNITA RAHAYU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ILMU KMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
Penulisan
BAB II DISKUSI
KELOMPOK MENURUT FISHER
2.1 Definisi Gradasi
Intensitas
2.2 Mengetahui Enam Tingkatan Gradasi
Intensitas menurut IP
2.3 Mengetahui Bebarapa prilaku kolektif yang
dapat di jadikan sebagai pemicu dalam proses agitasi
2.4 Mengetahui Beberapa Hubungan Gradasi
Intensitas dengan Sasaran IP
2.5 Mengetahui Hubungan GI dengan Waktu
Penyampaian IP
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
karunia-Nya,sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Gradasi Intensitas. Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada :
Kedua orang tua kami yang telah memberikan nasehat dan
motivsi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu Kami
harapkan demi kesempurnaan makalah. Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha Kita.
Tangerang, Oktober 2014
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang
komunikasi sangat lah penting bagi seluruh masyarakat di muka bumi ini dalam
semua profesi baik secara langsung maupun tidak langsung ,baik itu komunikasi
verbal dan non verbal. Oleh karena itu garadasi intensitas sangat di perlukan untuk
memperkuat komunikasi kita. Gradasi intensitas komunikasi juga di dasari oleh peralatan tubuh manusia dan peralatan tubuh manusia terdiri dari dua jenis,yaitu peralatan jasmani (bersifatkonkret) dan peralatan rohani
(bersifat abstrak).Telinga,Mulut,hidung,kaki,dan tangana dalah bagian dari peralatan
jasmaniah manusia.Akal,budi,naluri dan hati nurani adalah bagian dari peralatan rohaniah manusia.
Enam tingkat gradasi intensitas yangdicapaioleh IP
terdiri dari,pemberitahuan,penerangan,persuasi atau
pembujukan,propaganda,agoitasi dan indroktinasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan Gradasi Intensitas ?
1.2.2 Apa saja dasar dasar Gradasi Intensitas ?
1.2.3 Apa saja tingkatan Gradasi Intensitas ?
1.2.4 Bebarapa prilaku kolektif yang dapat
di jadikan sebagai pemicu dalam proses agitasi
1.2.5 Apa saja hubungan gradasi intensitas dengan IP ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Mengetahui pengertian Gradasi
Intensitas
1.3.2 Mengetahui dasar dasar Gradasi Intensitas
1.3.3 Mengetahui tingkatan Gradasi Intensitas
1.3.4 Mengetahui prilaku kolektif yang dapat di jadikan sebagai pemicu dalam proses agitasi
1.3.5 Mengetahui hubungan Gradasi Intensitas dengan IP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GRADASI INTENSITAS
(GI)
Gradasi artinya :Tingkat. Sedangkan intensitas artinya kekuatan.
Gradasi intensitas artinya: Kekuatan yang dapat dicapai dari penyampaian isi pernyataan. Atau dengan arti lain tingkat kekuatan pesan
yang sampai kepada komunikan.
Gradasi intensitas komunikasi juga di dasari oleh peralatan tubuh manusia dan peralatan tubuh manusia terdiri dari dua jenis,yaitu peralatan jasmani (bersifatkonkret) dan peralatan rohani
(bersifat abstrak).Telinga,Mulut,hidung,kaki,dan tangana dalah bagian dari peralatan
jasmaniah manusia.Akal,budi,naluri dan hati nurani adalah bagian dari peralatan rohaniah manusia.
Akal adalah salah satu peralatan rohani manusia yang berfungsi untuk membedakan mana yang salah dan mana yang benar,mengingat,menghubungkan, menganalisis dan menyimpulkan.Kemampuan akal manusia tergantung kepada luas pengalaman dan tingkat pendidikannya,formal maupun informal.Tidak ada yang betul-betul sama.
Budi : berfungsi untuk membedakan mana yang baik dan buruk (etika), indah / tidak indah (estetika),sopan / tidak sopan (etiket / perasaan tata karma kesopanan), adil atau tidak adil (perasaan keadilan).
Naluri : dorongan yang dibawa manusia sejak lahir untuk berprilaku tertentu. Naluri sering disebut juga instink, salah satu naluri misalnya adalah naluri ketuhanan,
naluri kebahagiaan,naluri sosial,naluri ingin tahu, naluri komunikasi.
Hati nurani adalah peralatan rohani manusia yang berfungsi sebagai pedoman manakala akal, budi, naluri tidak dapat memutuskan dan manusia berada dalam kebimbangan.
Hati nurani pada dasarnya adalah anggukan universal: pelanggaran terhadapnya adalah perendahan harkat dan martabat manusia ia berlaku dimanapun,
kapanpun, tanpa mengenal,ras,golongan,maupun agama.
Hati nurani bersifat personal: berkaitan erat dengan individu yang
bersangkutan. Mewarnai kepribadian,hati nurani berkembang bersamaan dgn perkembangan manusia, pendidikan dan pengalaman hidup manusia. HN hanya berbicara atas nama manusia pemiliknya.
2.2 Enam tingkat gradasi intensitas yangdicapaioleh IP
Pemberitahuan adalah Memberitahu atau memberitakan.Tujuan pokok komunikator,
komunikan mengetahui suatu persoalan.Komunikator hanya memberitahu.Kesimpulan dan atau penilaian diserahkan pada komunikan.
Tidak peduli kesimpulan dan atau penilaian komunikan benar atau salah.Pokoknya, komunikan sudah diberitahu.
Penerangan / informatif adalah proses atau cara perbuatan menerangkan (memberikan penjelasan).Menerangkan atau menjelaskan.Tujuan pokok komunikator,
komunikan memahami suatu persoalan. Karena itu, selain memberitahu, komunikator juga berusaha menjelaskan suatu persoalan kepada komunikan.Komunikator berkepentingan komunikan memahami isi pernyataannya agar dapat menarik kesimpulan dan atau penilaian secara tepat.Namun, sikap dan tindakan komunikan,positif atau negatif, menerima atau menolak, diserahkan kepada komunikan. Komunikan sudah diberitahu dan sudah dijelaskan.
Penerangan berarti menyampaikan sesuatu
apa adanya ,apa sesungguhnya di atas fakta –fakta dan data –data yang benar
atau pendapat yang benar pula.Atau seperti yang di tulis oleh Jawoto (7,1959)
1. Memberikan informasi tentang facts semata –mata ,juga facts bersifat kontroversial,atau
2. Memberikan informasi dan menuntun umum kearah suatu pendapat.
Pembujukan atau persuasi adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin) hanya dengan cara pendekatan itu dapat dilakukan.Membujuk atau mempersuasi.Tujuan pokok komunikator,
komunikan melakukan suatu tindak tertentu untuk kepentingan komunikan sendiri.Karena itu, selain memberitahu dan menjelaskan suatu persoalan, komunikator juga mengarahkan komunikan bersikap dan bertindak secara tertentu. Jadi selain dapat menarik kesimpulan dan atau penilaian secara tepat, sikap dan atau tindakan komunikan pun diarahkan komunikator bagi kepentingan komunikan.tetapi komunikan bebas menentukan sikap dan atau tindakannya. Bila sikap dan atau tindakan komunikan kemudian tidak sesuai dengan pengarahan, komunikator tidak peduli.Pokoknya komunikan sudah diarahkan kepada sikap dan tindakan
yang menguntungkan.Ia bebas memilih komunikator mana yang baik dan mana
yang buruk bagi dirinya.Dengan metoda persuasif ini , terlebih
dahulu menciptakan situasi yang mudah kena sugesti atau suggestible.
Untuk terjadinya suatu sugesti pada
individu atau audience dapat di permudah dengan
Jalan :
1.
Menghambat ( inhibition)
2. Memecah belah (dissociation) proses
berpikirnya.Hambatan dalam proses berpikir
dapat terjadi karena:
A. Kelelahan
B.perangsang –perangsang emosionil
Propaganda adalah “suatu penyebaran pesan yang terlebih
dahulu telah di rencanakan secara seksama untuk mengubah
sikap,pandangan,pendapat dan tingkah laku dari penerima / komunikan sesuai
dengan pola yang telah di tetapkan oleh komunikator (Sastropoetro,1991:34)
menyatakan elemen atau ciri-ciri
propaganda sebagai berikut:
1.
komunikator,atau orang yang di lembagakan Sastropoetro / lembaga yang
menyampaikan pesan dengan isi dan
tujuan tertentu
2.
komunikan atau penerima pesan yang di harapkan menerima pesan dan dan
kemudian
melakukan sesuatu sesuai pola yang di tentukan oleh komunikator.
3.
kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan
yang hendak di
capai
4.
pesan tertentu yang telah di encode atau di rumuskan sedemikian rupa
agar mencapai
tujuan yang efektif
5.
sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari
komunikan
6.
teknik yang seefektif mungkin,yang dapat memberikan pengaruh yang
setepatnya dan
mampu mendorong komunikan melakukansesuatu yang sesuai dengan keinginan
atau
pola yang di tentukan oleh komunikator
7.
kondisi dan situasi yang memungkinkan di lakukan nya kegiatan propaganda
yang
bersangkutan
Sedangkan bila di lihat menurut sifat:
1.
white propaganda,merupakan propaganda yang secara jujur,benar dan sportif,serta
sumbernya jelas
2.
black propaganda, merupakan propaganda secara licik,palsu,tidak jujur,dan
menuduh
sumber lain yang melakukannya
3.
grey propaganda,merupakan propaganda yang sumber kurang jelas tujuan samar
samar sehingga menimbulkan keraguan
4.
ratio propaganda,dengan tujuan rasional
Menurut
sumber:
1.concealed,sumber
tertutup
2.revealed,sumber
jelas –jelas terbuka
3.deleyed
revealed,sumber lambat laun terbuka jelas
Menurut
sistem:
1. menggunakan
simbol,menggunakan simbol yang penuh arti,yaitu:
A. Bahasa ( lisan atau tulisan )
B. Gambar-gambar
C. Isyarat-isyarat
2. Menggunakan
perbuatan nyata,propaganda of the deed.Propaganda yang
memaksa komunikan menerima pesan dan
melakukan tindakan sesuai yang di
harapkan komunikator.
Menurut metoda
perubahan sikap :
coercive,propaganda
yang bersifat sanksional menggunakan lambang –lambang
komunikasi
yang menimbulkan ketegangan jiwa seperti takut,seram dan perasaan ngeri, persuasive,metode penyampaian pesan
yang menimbulkan rasa senang ,tertarik ,
rela,dan spontan melakukan sesuatu.
Menurut
wilayah:
1. Regional
2. Nasional
3. Internasional
Menurut jenis
kegiatan:
1. propaganda
dagang:iklan, pawai ,pameran
2. propaganda
politik: penyebaran doktrin,penyebaran politik tertentu
3. propaganda
perang
4. propaganda
budaya: pameran seni budaya,pementasan
seni,pertukaran budaya
5. propaganda
agama: khotbah, ceramah agama,dll
. Agitasi adalah dalam makna denotatifnya, agitasi berarti hasutan
kepada orang banyak
untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan
dan lain sebagainya. Kegiatan ini biasanya dilakukan
oleh tokoh / aktivis partai politik, ormas dan
lain sebagainya dalam sesi pidato maupun tulisan. Dalam
praktek,dikarenakan kegiatan
agitasi yang cenderung “menghasut” maka seringkali disebut sebagai
kegiatan“provokasi” atau sebagai perbuatan
untuk membangkitkan kemarahan. Bentuk agitasi
sebetulnya bisa dilakukan secara individual maupun dalam basis
kelompok (massa).
Indoktrinasi adalah pemberian ajaran secara mendalam
(tanpa kritik) atau penggemblengan mengenai suatu paham atau doktrin tertentudengan melihat suatu kebenaran dari arah tertentu saja.Mengindoktrinasi atau brainwashing.Tujuan pokok komunikator, komunikan harus melakukan suatu tindakan tertentu untuk kepentingan komunikator dan tidak berpeluang melakukan serangan balik terhadap komunikator.Karena itu,selain memberitahu,menjelaskan,dan mengarahkan,
komunikator juga memaksa komunikan bersikap dan bertindak secara tertentu.Komunikan dalam hal ini tidak diberi kebebasan bersikap dan atau bertindak.Untuk itu, selain menambahkan “sesuatu” kedalam pemberitahuan dan penjelasannya sehingga komunikan menarik kesimpulan dan penilaian
yang salah, komunikator juga menimbulkan siksaan-siksaan non fisik dan fisik pada komunikan.Karena itu,
komunikator yang melakukan indoktrinasi selain harus memiliki kartu truf yang mematikan komunikan,ia juga memiliki “kekuatanfisik”
baiksecaraperoranganmaupunsecaralembaga.Jikatidak, komunikator dapat diserang balik oleh komunikan.
2.3 Bebarapa prilaku kolektif
yang dapat di jadikan sebagai pemicu dalam proses agitasi adalah:
1. Perbedaan kepentingan, seperti
misalnya isu SARA (suku, agama, ras). Perbedaan
kepentingan
ini bisa menjadi titik awal keresahan masyarakat yang dapat dipicu
dalam proses agitasi.
2. Ketegangan sosial, ketegangan
sosial biasanya timbul sebagai pertentangan antar
kelompok baik wilayah, antar suu, agama,
maupun pertentangan antara pemerintah
dengan
rakyat.
3. Tumbuh dan menybarnya keyakinan untuk
melakukan aksi, ketika kelompok merasa
dirugikan oleh kelompok lainnya, memungkinkan
timbul dendam kesumat dalam
dirinya. Hal
ini bisa menimbulkan keyakinan untuk dapat melakukan suatu aksi
bersama.
Dalam politik, ketiga perilaku
kolektif diatas akan menajdi ledakan sosial apabila ada faktor penggerak
(provokatornya). Misalnya ketidakpuasaan rakyat kecil terhadap kebijakan
pemerintah yang tidak memihak kepada mereka juga bisa menjadi sebuah alat
pemicu yang efektif untuk mendongkrak sebuah rezim. Dalam tahap selanjutnya,
mobilisasi massa akan terbentuk apabila ledakan sosial yang muncul dapat
memancing solidaritas massa. Hingga pada pertambahan tertentu bisa memunculkan
kondisi tidak teratur.
Dalam
proses agitasi pemahaman perilaku massa menjadi penting. Agar agitasi dapat
dilakukansecara efektif maka perlu diperhatikan sifat orang-orang dalam
kelompok(massa) seperti; massa yangcenderung tidak rasional, mudah tersugesti,
emosional, lebih berani mengambil resiko, tidak bermoral.Kemampuan seorang
agitator untuk mengontrol emosi massa menjadi kunci dari keberhasilan
prosesagitasi massa. Sedangkan pendekatan hubungan interpersonal merupakan
kunci sukses dalam agitasi individu.
2.4 Hubungan gradasi intensitas dengan sasaran IP.
Sasaran utama dari IP adalah peralatan rohaniah, karena peralatan rohaniah yang berusaha memahami IP komunikator, maksudnya adalah peralatan rohaniah itu bersifat abstrak
yang berarti tidak semua orang bias langsung memahaminya diatas sudah di sebutkan beberapa kaitan dengan peralatan rohaniah seperti akal, budi, naluri dan hati nurani, karena itulah bias menyesuaikan motif komunikasi (tujuan) komunikator dengan konsepsi kebahagiaan komunikan,
serta menentukan apakah komunikan
Menyampaikan suatu feedback (umpanbalik)/ tanggapan dari komunikan.
Bilaingin mencapai GI pemberitahuan,
sasaran IP adalah akal.
Bilaingin mencapai GI penerangan, sasaran
IP adalah akal dan budi.
Bilaingin mencapai GI pembujukan, sasaran
IP adalah akal, budi dan naluri.
Bilaingin mencapai GI propaganda, sasaran
IP adalah akal, naluri.
Bilaingin mencapai GI agitasi, sasaran IP
adalah budi dan naluri.
Bilaingin mencapai GI indoktrinasi, sasaran
IP adalah budi, naluri,
hati dan akal.
Hubungan gradasi intensitas dengan frekuensi penyampaian isi pernyataan.
Frekuensi penyampaian IP adalah kekerapan penyampaian isi pernyataan atau berapa kali IP harus disampaikan. Bila diartikan frekuensi adalah ukuran jumlah putar anulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan. Kesimpulannya gradasi intensitas itu tercipta dengan sempurna apabila mempunyai frekuensi yang stabil.
Untuk mewujudkan GI pemberitahuan diperlukan penyampaian
IP satu kali, sedangkan untuk mewudujudkan lima kali GI lainnya di perlukan penyampaian
IP lebih darisatu kali.
Di dalam penyampaian IP dapat di gunakan satu saluran komunikasi atau lebih dari satu saluran komunikasi,
kalau lebih dari satu dilakukan serentak pada waktu yang bersamaan.
2.5 Hubungan GI dengan waktu penyampaian
IP.
Penyampaian IP berdasarkanwaktu yang tepat
· Gradasi intensitas pemberitahuan, IP bias disampaikan kepansaja.
·
Gradasi intensitas penerangan, penyampaian IP paling
tepat pada waktu pagi hari.
·
Gradasi intensitas pembujukan, penyampaian IP pagi hari atau siang hari.
·
Gradasi intensitas prapaganda lebih tepat di sampaikan pada malam hari.
·
Gradasi intensitas agitasi, IP lebih tepat disampaikan pada malam hari.
·
Gradasi intensitas Indoktrinasi, IP bisa di
sampaikan kapan saja.
Acara kegiatan manusia dalam satu hari atau satu minggu juga mempengaruhi terwujudnya gradai intensitas yang di kehendaki.
Hubungan
GI dengan tempat penyampaian IP.
Tempat penyampaian IP merupakan salah satu factor yang ikut menentukan berhasil tidaknya usaha mewujudkan motif komunikasi komunikator.
Dalam hunungan komunikator dankomunikan, factor tempat dapat di bagi dalam dua golongan:
Berada diempat yang berbeda
Berada ditempat yang sama
Proses
komunikasi ditempat yang
berbeda dapat berlangsung, misalnya:
Komunikator
di stasiun TV, sedangkan komunikan
di rumah.
Komunikator
di telepon umum, komunikan
di kamar kerja, dll.
Proses
komunikasi ditempat yang
sama dapat berlangsung. Misalnya:
Di dalam satu rungan,sama sama
dalam kantor.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Anwar,Drs.1981.StrategiKomunikasi.Bandung:Armico
Bandung
Nashrudin
,Achmad.2011.KapitaSelektaKomunikasi.Tangerang:DinasPendidikanProvinsiBanten
http://
Wikipedia.com[30september2014]
IP yang dimaksud apa ya kak?
BalasHapus