PRAKATA
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Asas-Asas
Management, yang berjudul kepemimpinan Chairul Tanjung.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas bidang study Asas-Asas Management semester II yang dibimbing
oleh bapak Abdul Basit S.T M.IKOM.
Diakui
dengan penuh kesadaran, bahwa dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak
kekurangan baik dari segi isi, maupun sistematika. Karena itu kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah yang akan kami
susun selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan para mahasiswa, sehingga
memiliki dasar-dasar kependidikan yang lengkap dalam menjalankan tugasnya
sebagai mahasiswa yang dapat membimbing diri sendiri serta orang lain untuk
mengembangkan diri yang optimal. Amin,
Tangerang, 31 maret 2015
DAFTAR
ISI
PRAKATA 1
DAFTAR ISI 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang 3
B. Tujuan
makalah 4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kepemimpinan 5 B.Teori kepemimpinan 8 C. Gaya Kepemimpinan 11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan 14
B. Penutup 15
C. Daftar
Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan
sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok
besar maupun dalam kelompok kecil,Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah,Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang
teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang
harmonis adalah tugas manusia.
Untuk mewujudkan nya dibutuhkan
sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan
pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok
& lingkungan dengan baik. Namun bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang
baik dan bertanggungjawab serta apa hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan
serta kekuasaan,dalam makalah ini saya mengaitkan dengan kepemimpinan bapak
Chairul Tanjung. Karena menurut saya Chairul tanjung adalah
sosok yang menarik untuk di pelajari dan di teladani
Chairul Tanjung adalah pengusaha asli Indonesia yang
lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni tahun 1962. Pria berusia 52 tahun ini
dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin CT Corp yang sebelumnya bernama
Para Group. Chairul Tanjung lahir dari rahim seorang ibu bernama Halimah yang
memiliki darah Sunda berasal dari Cibadak, Sukabumi. Ayahnya bernama A.G.
Tanjung memiliki darah Batak berasal dari Tapanuli Tengah. . Ayahnya adalah wartawan pada era
orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Pendidikan Chairul
Tanjung dimulai di bangku sebuah sekolah dasar yaitu SD Van Lith, Jakarta pada
tahun 1975. Lulus dari SD Van Lith pada tahun 1978, Chairul Tanjung segera
masuk ke SMP Van Lith, Jakarta. Kemudian, pada tahun 1981 Chairul Tanjung
diterima di SMA Negeri 1 Boedi Oetomo, Jakarta. Tak patah semangat meskipun
hidupnya sederhana, Chairul Tanjung melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan
tinggi dengan masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Keluarga
Chairul Tanjung memiliki sebuah prinsip, yakni: “untuk lepas dari jerat
kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh.”
Namun bagaimana sebenarnya sosok Chairul Tanjung sebagai pemimpin yang baik
Untuk menjawab pernyataan tersebut dapat ditemukan pada bagian PEMBAHASAN.
B. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan
makalah kami ini adalah sebagai berikut.
1.
Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen bapak Abdul Basit S.T
M.IKOM
2.
Menjelaskan Defenisi Kepemimpinan
3.
Menjelaskan hubungan teori serta gaya kepemimpinan Chairul Tanjung
BAB II
PEMBAHASAN
A.KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi, dalam
situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu
atau beberapa tujuan tertentu.
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah
mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya literatur
yang mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang atau
perspektifnya. Leadership tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi
dapat dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih
calon-calon pemimpin.oleh karena itu dalam pembahasan ini Chairul Tanjung telah
memiliki jiwa leadership seperti dibahas sebelumnya Keluarga Chairul Tanjung
memiliki sebuah prinsip, yakni: “untuk lepas dari jerat kemiskinan, pendidikan
adalah langkah yang harus ditempuh.”
Sehingga apapun keadaannya, sesulit
apapun kondisi mereka, keluarga Chairul Tanjung selalu berusaha sekuat tenaga
untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Segala daya dan upaya ditempuh
oleh orang tua Chairul Tanjung demi menyekolahkan anak-anak mereka, termasuk
Chairul Tanjung. Ibu Chairul Tanjung buktinya rela berjualan kain batik untuk
membiayai Chairul Tanjung masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia.
Semasa kuliah, Chairul Tanjung yang
berasal dari keluarga sederhana ini mengalami pengalaman yang luar biasa. Tidak
seperti mahasiswa yang kerjanya hanya fokus belajar dan bisa merasakan fasilitas
dari orang tua dengan santai, Chairul Tanjung sudah diajari untuk menjadi
pekerja keras di masa kuliahnya. Dengan masih menyandang status sebagai
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Chairul Tanjung mulai
menunjukkan bakatnya di dunia bisnis. Kesulitan finansial yang menimpa
keluarganya membuat Chairul Tanjung mulai mengasah kemampuannya dalam
berbisnis.
Demi memenuhi kebutuhan kuliahnya,
Chairul Tanjung memulai bisnis kecil-kecilan. Mulai dari menjual buku, kaos,
sampai alat-alat kedokteran dan laboratorium yang dibutuhkan oleh
teman-temannya di Fakultas Kedokteran Gigi. Usahanya menjual alat-alat
laboratorium dan kedokteran ini sempat berkembang baik, sampai beliau mampu
mendirikan sebuah toko di kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat. Sayangnya tokonya
ini tidak lama berdiri karena mengalami kebangkrutan. Selain itu, Chairul
Tanjung juga sempat membuka usaha fotokopi di lingkungan kampusnya.
Chairul Tanjung juga pernah mencoba untuk membuka sebuah bisnis di bidang
kontraktor dan telah mengerjakan berbagai proyek industry, terutama
barang-barang dengan bahan dasar rotan.
Menyibukan diri untuk belajar
merintis bisnis, tidak membuat Chairul Tanjung lalai pada tugas utamanya untuk
kuliah. Selain mengasah bakatnya di dunia bisnis, Chairul Tanjung juga menjadi
mahasiswa teladan. Terbukti di masa kuliah beliau pernah mendapatkan
penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional periode tahun 1984-1985.
Penghargaan yang beliau dapat ini merupakan penghargaan sebagai anggota civitas
akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas. Terbukti kan, kalau
tokoh yang satu ini selain memiliki sifat yang gigih juga memiliki otak yang
cerdas? Beliau bisa berbisnis tanpa harus mengabaikan kegiatan perkuliahannya.
Patut dicontoh ya!
Chairul Tanjung menamatkan kuliahnya
pada tahun 1987. Selesai kuliah, beliau tampaknya tidak tertarik untuk bekerja
sesuai dengan ilmu yang digelutinya semasa kuliah. Ya, jiwa pebisnis nampaknya
sudah melekat kuat pada diri seorang Chairul Tanjung. Bersama 3 orang temannya,
Chairul Tanjung mendirikan PT Pariarti Shindutama. Modal yang digunakan
diperoleh dari Bank Exim sebanyak 150 juta Rupiah. Perusahaan ini memproduksi
sepatu anak-anak untuk kemudian diekspor. Berbeda dengan usaha peralatan
laboratorium dan kedokteran yang sebelumnya beliau jalani dan terpaksa
bangkrut, bisnis kali ini Chairul Tanjung meraup keuntungan yang cukup besar.
Beliau dan teman-temannya mendapatkan pesanan 160 pasang sepatu langsung dari
Italia. Seiring berjalannya waktu, Chairul Tanjung merasa tak lagi sejalan
dengan rekan-rekannya itu, sehingga beliau memutuskan untuk membangun bisnisnya
sendiri.
Bukan Chairul Tanjung namanya kalau
tidak bisa bertahan seorang diri di tengah dunia bisnis yang cukup mengerikan
ini. Setelah memutuskan berhenti dari bisnis sepatu ekspor, Chairul Tanjung
mencoba bisnis baru. Dengan kemampuannya membangun jaringan dan pengalamannya
dalam dunia bisnis yang sudah didapatkan sejak duduk di bangku kuliah, Chairul
Tanjung membangun sebuah usaha yang arahnya ke konglomerasi. Beliau menyusun 3
bisnis inti, yakni: keuangan, properti, dan multimedia.
Perusahaan konglomerasi ini kemudian
diberi nama sebagai Para Group. Para Group memiliki father holding company,
yaitu: ‘Para Inti Holdindo’ yang memiliki beberapa sub-holding yang terdiri
dari ‘Para Global Investindo’ yang bergerak di bisnis keuangan, ‘Para Inti
Investindo’ yang bergerak di bisnis media dan investasi, serta ‘Para Inti
Propertindo’ yang bergerak di bisnis properti. Banyak juga ya? Lalu, perusahaan
apa saja yang dimiliki oleh Chairul Tanjung lewat Para Group ini?
Di bidang finansial, Chairul Tanjung
memiliki sejumlah perusahaan, antara lain: Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa
Mega Life, Para Multi Finance, Mega Capital Indonesia, Bank Mega, Bank Mega Syariah,
dan Mega Finance. Tidak berhenti di sini, Chairul Tanjung memiliki perusahan di
bidang properti dan investasi yaitu Para Bandung propertindo, Para Bali
propertindo, Batam Indah propertindo, Mega Indah propertindo. Kemudian di
bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7,
Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bidang properti, Para
Group memiliki Bandung Supermall. Mall dengan luas 3 hektar ini dalam
pembangunannya menghabiskan dana sebesar 99 miliar Rupiah. Pada tahun 1999,
mall ini diluncurkan oleh Para Group sebagai Central Business District. Lalu,
pada awal tahun 2010 Chairul Tanjung memperluas bisnisnya dengan membeli
sebagian besar saham Carrefour sebanyak 40 % senilai 3 triliun Rupiah melalui
PT Trans Ritel. Dengan memiliki 40% saham Carrefour, kini Chairul Tanjung
menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia didampingi oleh AM Hendropriyono
(mantan Kepala BIN) dan S. Bimantoro (mantan petingi Polri) sebagai komisaris.
Diharapkan, di bawah Chairul Tanjung, Carrefour dapat mengedepankan kepentingan
nasional seperti dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil dan
menengah (UKM) di Indonesia.
Tercatat pada tanggal 1 Desember
2011, Chairul Tanjung membuat perubahan pada nama besar Para Group menjadi CT
Corp. CT Corp ini terdiri dari 3 perusahaan sub-holding, yakni: Mega corp,
Trans corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan financial, media,
ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. Karena kesuksesannya berbisnis
ini, Chairul Tanjung mendapatkan penghargaan sebagai Eksekutif Muda Berprestasi
periode tahun 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta. Penghargaan
bergengsi ini diberikan kepada beliau pada tanggal 23 Mei 1993. Setahun sebelum
penghargaan ini diberikan, Chairul Tanjung berhasil menyelesaikan sekolahnya di
Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajamen (IPPM). Kali ini bidang ilmu yang
beliau pilih lebih menjurus pada profesinya sebagai seorang pengusaha.
Bagaimana? Kaget dengan kerajaan
bisnis yang dibangun oleh Chairul Tanjung? Bagaimana ya Chairul Tanjung bisa
membangun jaringan bisnis sebesar ini? Seperti kita ketahui, beliau tidak
berasal dari keluarga dengan darah bisnis yang kental. Beliau juga memiliki
latar belakang pendidikan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia
bisnis, yaitu kedokteran gigi. Tapi, mengapa beliau begitu sukses dengan
jaringan bisnisnya?
B.TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian
pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang
kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya,
teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang
berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan
tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu
antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain :
Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang
tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai
kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal
maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang
dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam
mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi
serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang
kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para
pengikutnya mampu berpihak kepadanya.
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori
ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal.
a)
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin
yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam
hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi
dengan bawahan.
b)
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin
yangmemberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan,
dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan
terhadap hasil yang tinggi pula
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab
dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain
baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
4. Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang
pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang
positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
Dalam teori- teori di atas , Chairul
tanjung memiliki sifat- sifat umum dalam kepemimpinan Tampaknya semua orang setuju bahwa ‘membangun suatu
jaringan’ adalah hal yang sangat penting dalam ‘membangun sebuah bisnis’.
Inilah yang dikatakan oleh Chairul Tanjung.
Chairul Tanjung mempraktekannya
dalam kehidupan nyata. Beliau membangun jaringan dimana-mana dengan berteman
pada siapa saja dan menjalin relasi dengan perusahaan ternama maupun perusahaan
kecil. Menurut Chairul Tanjung, pertemanan akan membantu proses bisnis untuk
berkembang pesat. Contoh sederhananya adalah ketika kita jatuh dan bisnis kita
dalam kondisi tidak bagus maka relasi bisa diandalkan.
Membangun jaringan adalah kunci sukses
dari seorang Chairul Tanjung. Dengan membangun relasi yang baik di manapun,
kini Chairul Tanjung bisa mendapatkan kesuksesannya dalam menjalankan bisnis
yang jumlahnya tidak hanya satu atau dua. Sebut saja salah satunya adalah
kiprah Chairul Tanjung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans Corp
yang membawahi Trans TV dan Trans 7. Chairul Tanjung yakin Trans TV bisa terus
berkembang meskipun persaingan di industri pertelevisian semakin ketat. Beliau
bisa berharap demikian karena melihat bahwa belanja TV nasional telah mencapai
angka 6 trilium setahun dan 70% di antaranya akan diambil oleh televisi.
Dalam hal investasi, bagi Chairul
Tanjung perusahaan lokal juga bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi
dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Karena pemikiran inilah Chairul
Tanjung tidak menutup diri dan mau bekerja sama dengan perusahaan
multinasional dari luar negeri. Ini bisa jadi sebagai upaya perusahaan
nasional Indonesia untuk bisa berdiri sendiri dan jadi tuan rumah di negeri
sendiri. Inilah yang Chairul Tanjung harapkan.
Sebagai pengusaha yang sukses,
Chairul Tanjung ternyata cenderung lebih tertarik melakukan akuisisi
dibandingkan harus membangun bisnis sendiri. Karena menurut Chairul Tanjung,
akuisisi perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha.
Beliau berkata, “Waktu saya memulai, banyak waktu tapi nggak
punya uang. Mulai dari nol. Lama-lama setelah jadi besar punya uang, tidak
punya waktu. Maka yang dilakukan tidak perlu bangun tapi mengakuisisi.”
Dalam perjalanannya berbisnis, bagi
Chairul Tanjung modal adalah faktor yang penting untuk membuat sebuah usaha
berdiri dan mengembangkannya menjadi besar. Akan tetapi, penting diketahui oleh
orang-orang yang ingin merintis bisnis bahwa kemauan dan kerja keras wajib
dimiliki oleh mereka yang ingin sukses dalam bisnisnya. Dan jangan lupa,
kembali lagi pada mitra kerja atau relasi. Menurut Chairul Tanjung, membangun
kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Disinilah pentingnya
membangun jejaring dalam menjalankan bisnis.
Kegigihan dan kerja keras Chairul
Tanjung ini membawa beliau ke puncak kesuksesan. Sebagai buktim namanya berada
di dalam daftar orang terkaya dunia oleh majalah ternama Forbes di tahun 2010.
Pencapaian yang diraih Chairul Tanjung membuat majalah Forbes tak ragu
untuk menunjuk beliau sebagai salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia.
Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke-937 dunia dengan
total kekayaan US$ 1 miliar. Kemudian, pada tahun 2011 Forbes kembali
menyatakan Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia
dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar. Lalu yang terbaru, tahun 2014 Chairul
Tanjung kembali dinyatakan menjadi orang terkaya nomor 375 di dunia dengan
jumlah kekayaan US$4 miliar berdasarkan majalah Forbes.
Selain dikenal di dunia bisnis,
Chairul Tanjung juga akrab dikenal di dunia politik. Kiprahnya di dunia politik
ditunjukkan dengan diangkatnya beliau sebagai Menko Perekonomian. Pada tanggal
16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menunjuk Ketua Komite
Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung untuk menduduki posisi sebagai Menko
Perekonomian. Duduknya beliau sebagai Menko Perekonomian ini menggantikan
posisi Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri karena akan maju menjadi
cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 41 Tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi melantik
Chairul Tanjung di istana negara pada hari senin tanggal 19 Mei 2014.
Ingin seperti beliau dengan kesuksesan
bisnis yang luar biasa dan kekayaan yang nominalnya begitu menakjubkan?
C.GAYA KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
memegang peran yang signifikan terhadap kesuksesan dan kegagalan sebuah
organisasi. Sedangkan Robinss (2006) mengidentifikasi empat jenis gaya
kepemimpinan antara lain:
1.
Gaya kepemimpinan kharismatik
Para
pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika
mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Terdapat lima
karakteristik pokok pemimpin kharismatik:
-
Visi dan artikulasi. Dia memiliki visi ditujukan dengan sasaran ideal yang
berharap masa depan lebih baik daripada status quo, dan mampu mengklarifikasi
pentingnya visi yang dapat dipahami orang lain
-
Rasio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi,
menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih
visi
-
Peka terhadap lingkungan. Mereka mampu menilai secara realistis kendala
lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan
-
Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat
pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsif terhadap kebutuhan dan
perasaan mereka
-
Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang
dianggap baru dan berlawanan dengan norma
2.Gaya
kepemimpinan transaksional
Pemimpin
transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotivasi para pengikut
mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan peran dan
tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih berfokus pada hubungan
pemimpin-bawahan tanpa adanya usaha untuk menciptakan perubahan bagi
bawahannya. Terdapat empat karakteristik pemimpin transaksional:
-
Imbalan kontingen, kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan,
menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian
-
Manajemen berdasar pengecualian (aktif), melihat dean mencari penyimpangan dari
aturan dan standar, menempuh tindakan perbaikan
-
Manajemen berdasar pengecualian (pasif), mengintervensi hanya jika standar
tidak dipenuhi
-
Laissez-Faire, melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan
3.
Gaya kepemimpinan transformasional
Pemimpin
transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan pengembangan
dari masing-masing pengikut, Pemimpin transformasional mengubah kesadaran para
pengikut akan persoalan-persoalan dengan membantu mereka memandang masalah lama
dengan cara-cara baru, dan mereka mampu menggairahkan, membangkitkan, dan
mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran
kelompok. Terdapat empat karakteristik pemimpin transformasional :
-
Kharisma, memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih
penghormatan dan kepercayaan
-
Inspirasi, mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk
memfokuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana
-
Stimulasi intelektual, mendorong intelegensia, rasionalitas, dan
pemecahan masalah secara hati-hati
-
Pertimbangan individual, memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara
pribadi, melatih dan menasehati
4.
Gaya kepemimpinan visioner
Kemampuan
menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarik
mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan
membaik dibanding saat ini. Visi ini jika diseleksi dan diimplementasikan
secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa mengakibatkan terjadinya
lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan
sumber daya untuk mewujudkannya.
Dalam
hal gaya kepemimpinan ini ( gaya kepemimpinan visioner) Chairul Tanjung selalu menekankan
pentingnya inovasi dalam melakukan bisnis oleh karena itu c. Salah satu yang
mudah terlihat adalah acara-acara yang mengisi stasiun TV yang dimiliki oleh CT
Corp seringkali menampilkan acara-acara yang sama sekali baru di Indonesia
bahkan diluar negeri. Tentunya pentingnya inovasi ini telah ditanamkan kepada
seluruh karyawan yang dimulai dari pucuk pimpinan setiap lini bisnis.
CT adalah seorang pemimpin yang
visioner. Visi yang ditetapkan sungguh jelas berikut dengan parameternya.
Sebagai contoh CT memiliki visi pada tahun 2030 indonesia harus menjadi
kekuatan ekonomi 5 besar dunia, memiliki pendapatan per kapita $ 18.000, Masuk
kepadalam 10 besar tujuan wisata dunia, Mandiri secara energy dan minimal 30
perusahaan asal Indonesia dapat masuk kedalam fortune 500.Dan CT memiliki
tingkat kepercayaan yang tinggi, atau dengan kata lain CT dengan integritasnya
dan profesionalismenya mendapat kepercayaan yang tinggi dari berbagai kalangan.
Hal ini terlihat bagaimana CT dengan mudahnya orang-orang terbaik untuk mengisi
posisi pimpinan di unit-unit usahanya.
Kemampuan pendelegasian tugas pun
dapat dijalankan dengan baik oleh CT, hal ini dapat terlihat bahwa CT
mempercayai apa yang dilakukan oleh bawahannya terutama para pimpinan di unit
bisnisnya. CT lebih memfokuskan pada membangun visi, nilai-nilai dan juga tata
kelola perusahaan yang baik.
Dengan beberapa ciri kepemimpinan CT
yang tegas, berani mengambil risiko, menyadari pentingnya inovasi, kreatif,
kemampuan pendelegasian tugas dan menjadi inspirator bagi banyak orang dapat
dikatakan bahwa CT memiliki tipe kepemimpinan entrepreneur/entrepreneurial
leadership.
Di era perubahan yang cepat, CT
telah menjalankan kepemimpinan yang berlandaskan entrepreneurship. Tipe
kepemimpinan ini sungguh bertolak belakang dengan birokrasi dan proses yang
bertele-tele. Kecepatan, kreativitas, profesionalisme dan inovasi adalah inti
dari dari tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh CT.
Pada kajian ini dapat terlihat
betapa vitalnya peran seorang pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang tidak sama
satu dengan yang lainnyayang menjadi nahkoda dalam suatu organisasi/perusahaan.
Pemimpin lah yang akan menentukan arah dari organisasi, apakan akan dibawa
kepada keberhasilan atau malah sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
A.SIMPULAN
Dalam paparan di atas maka dapat di tarik kesimpulan
tentang kepemimpinan Chairul Tanjung yaitu:
- Ketekunan dan pekerja keras telah ditunjukan sejak
belia oleh CT, tentunya hal ini dapat menjadi contoh yang baik bagi
seluruh bawahan CT. Karena salah satu hakikat menjadi pemimpin adalah
menjadi contoh yang baik.
- Dalam beberapa paparan jelas terlihat bahwa CT memiliki
sifat yang idealis dan sangat menjaga etika dalam berbisnis. CT tidak
menghalalkan segala cara untuk membesarkan usahanya. Bahkan disebutkan
bahwa CT tidak pernah sekalipun menyuap aparat negara dalam melancarkan
bisnisnya.
- CT selalu menekankan pentingnya inovasi dalam melakukan
bisnis. Salah satu yang mudah terlihat adalah acara-acara yang mengisi
stasiun TV yang dimiliki oleh CT Corp seringkali menampilkan acara-acara
yang sama sekali baru di Indonesia bahkan diluar negeri. Tentunya
pentingnya inovasi ini telah ditanamkan kepada seluruh karyawan yang
dimulai dari pucuk pimpinan setiap lini bisnis.
- CT adalah seorang pemimpin yang visioner. Visi yang
ditetapkan sungguh jelas berikut dengan parameternya. Sebagai contoh CT
memiliki visi pada tahun 2030 indonesia harus menjadi kekuatan ekonomi 5
besar dunia, memiliki pendapatan per kapita $ 18.000, Masuk kepadalam 10
besar tujuan wisata dunia, Mandiri secara energy dan minimal 30 perusahaan
asala Indonesia dapat masuk kedalam fortune 500.
- CT memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, atau
dengan kata lain CT dengan integritasnya dan profesionalismenya mendapat
kepercayaan yang tinggi dari berbagai kalangan. Hal ini terlihat bagaimana
CT dengan mudahnya orang-orang terbaik untuk mengisi posisi pimpinan di
unit-unit usahanya.
- Kemampuan pendelegasian tugas pun dapat dijalankan
dengan baik oleh CT, hal ini dapat terlihat bahwa CT mempercayai apa
yang dilakukan oleh bawahannya terutama para pimpinan di unit bisnisnya. CT
lebih memfokuskan pada membangun visi, nilai-nilai dan juga tata kelola
perusahaan yang baik.
B.Penutup
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita
pelajari. Seperti halnya yang sudah saya harapkan dan sampaikan pada kata
pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini
dapat menambah wawasan kita. Dan
demikian makalah yang dapat saya buat. Apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang kalian harapkan, saya mohon
maaf. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun saya agar dalam
tugas-tugas selanjutnya,saya dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
C.Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar