PRAKATA
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dasar-dasar jurnalistik, yang
berjudul Seputar Berita.
Makalah
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar-dasar
jurnalistik semester IV yang dibimbing oleh Bapak Eko purwanto M,ikom
Diakui dengan penuh kesadaran, bahwa dalam
pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun
sistematika. Karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah yang akan kami susun selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan para mahasiswa-mahasiswi,
sehingga memiliki dasar-dasar kependidikan yang lengkap dalam menjalankan
tugasnya sebagai mahasiswa-mahasiswi yang dapat membimbing diri sendiri serta
orang lain untuk mengembangkan diri yang optimal. Amin,
Tangerang, Maret 2016
DAFTAR ISI
PRAKATA 1
DAFTAR ISI 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
3
B. Rumusan masalah
3
C. Tujuan
makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian berita
4
B. Unsur layak berita
6
C. Mencari berita
9
D. Struktur berita 10
E. Nilai berita
12
F. Awas berita sensasi
14
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan 16
B.
Penutup 16
C.
Daftar Pustaka 16
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berita merupakan hal yang sangat
penting dalam kehidupan di zaman sekarang ini. Hampir setiap hari kita
mendapatkan berita-berita dari berbagai media massa, mulai dari surat kabar,
radio, televisi sampai internet.
Oleh karena
itu, materi berita perlu dibahas agar kita sebagai penikmat berita dapat
mengolah berita dan menganalisis berita yang kita dapat dengan baik. Sehingga
kita dapat mengetahui jenis berita apa saja yang telah kita terima.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah
adalah kumpulan beberapa pokok bahasan dalam sebuah makalah, maka dari itu
berikut ini adalah beberapa masalah yang akan dibahas.
1.
Pengertian Berita
2.
unsur dan nilai yang terkandung
dalam sebuah berita
C. Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah dasar-dasar jurnalistik
2. Memperoleh gambaran yang jelas mengenai berita
3. Mengetahui unsur dan nilai yang terkandung dalam sebuah berita
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah dasar-dasar jurnalistik
2. Memperoleh gambaran yang jelas mengenai berita
3. Mengetahui unsur dan nilai yang terkandung dalam sebuah berita
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Berita : Dasar Jurnalistik
Bagi seorang reporter atau wartawan, khususnya media
elektronik, baik radio maupun televisi dinilai perlu mengetahui apa yang
dimaksud dengan "berita" sebab tugas pokok dari seorang reporter atau
wartawan adalah mencari berita, menulis atau menyusun berita kemudian
mengirimkan ke media tempat wartawan atau reporter tersebut bekerja meskipun
yang menentukan tayang atau tidaknya karya atau berita yang dibuat tersebut
sepenuhnya merupakan kewenangan redaktur.
Dalam pengertian sederhana sebenanrnya berita dapat
diartikan sebagai fakta atau informasi yang ditulis oleh reporter atau wartawan
dan dimuat di media massa baik itu cetak (koran, tabloid, majalah) maupun
elektronik (radio, televisi, on line)
Berita
menurut pers timur dan pers barat
Pers timur
sangat bertentangan dengan pers barat. Dalam pers timur tidak dipandang sebagai
“komoditi”. Berita adalah suatu “proses”. Proses yang ditentukan arahnya.
Berita tidak didasarkan pada maksud untuk memuaskan nafsu “ingin tahu” segala
sesuatu yang “luar biasa” dan “menakjubkan”, melainkan pada keharusan ikut
berusaha “mengorganisasikan pembangunan dan pemeliharaan Negara sosialis.
Berbeda dengan pers timur, pers barat memanndang berita
itu sebagai “komoditi’, sebagai “barang dagangan” yang dapat diperjual belikan.
Oleh karena itu, sebagai barang dagangan ia harus “menarik”. Oleh karena itu sebagai barang
dagangan dia harus menarik .Tidak heran kalau barat mendefinisikan berita
seperti yang diberikan oleh raja pers dari inggris ‘’lord northcliffe ‘’yang
mengatakan bahwa ‘’news is anything out of ordinary ‘’dan seorang wartawan ysng
bernama Walkley menambahkan ‘’combined with the element of surprise ‘’
a.Sistem pers kita sekarang
Pertanyaan
kita sekarang adalah definisi mana yang akan kita pakai tentang berita sebagai
pegangan ? definisi pers barat atau per timur ?
Sejak 17
AGUSTUS 1945 yakni sejak proklamasi kemerdekaan sampai 5 juli1959 yakni ketika
presiden soekarno mengeluarkan dekrit presiden untuk kembali ke UUD 1945 pers
kita selama itu pada dasarnya diselenggarakan dengan system yang mirip –mirip
system barat ,sekalipun pada awalnya sebagai’’ pers perjuangan’’ mendapat
banyak bantuan dari pihak pemerintah
Pers
Indonesia kembali ke system pers ketika Negara kita menganut system demokrasi
parlementer pada tahun 1950-an yaitu istem pers liberal barat . bahkan system
pers kita di era reformasi ini sedemikian bebasnya sehingga banyak orang yang
mengatakan bahwa pers kita sudah tidak lagi terikat oleh etika dan rasa
tanggung jawab atas kepentingan masyarakatnya . padahal dinegara asalnya
sendiri ,Amerika Serikat ,pers liberal sudah ditinggalkan sejak rtahun 1956 dan
kini Negara itu bahkan menganut system pers yang bertanggung jawab social .
Sampai
kapan keadaan bebas tak terbatas ini berlangsung dalam kehidupan pers kita
,kita tidak tahu .akankah kemudian pers kita terjerumus lagi keadaan nya
seperti rombongan PWI cabang Jakarta beramai-ramai mendatangi penguasa militer
setempat untuk membatasi kebebasan nya sendiri dengan mengusulkan
diberlakukannya izin terbit ? kita juga tidak tahu .yang kita tahu adalah bahwa
proses sejarah seperti yag terjadi dibarat ,mau tidak mau ,suka tidak suka
,harus kita lalui,tetapi jangan dilalui dengan cara yang tidak demokratis
seperti yang dilakukan pimpinan PWI cabang Jakarta pada tahun 1957 lalu itu .
b.Berita menurut system pers Era Reformasi
System
pers kita setelah memasuki era reformasi menganut system liberal barat sesuai
system politik dan struktur masyarakat nya yang telah berubah menjadi lebih
‘’demokratis’’ sejak kekuasaan soeharto tumbang .
Dari segi
perusahaannya kita melihat bahwa dalam perkembangannya perusahaan pers kita sejak dulu sudah saling bersaing satu
sama lain ,kemudian dalam batas-batas tertentu terdapat seleksi berdasarkan
persaingan bebas .persaingan bebas pada batas –batas tertentu ini menyebabkan
yang kuat ,yang berorganisasi baik ,cerdik dan di topang oleh modal besar akan
tumbuh dan menjadi besar . yang tidak kuat , tidak baik organisasinya dan tidak
memiliki dukungan kuat akan gulung tikar .
Dari segi
jurnalisik nya, terutama dalam hal pemberitaan , system pers kita selama ini pun mirip-mirip
system barat ,misalnya dalam cara memilih dan menyajikan berita ,terutama
dengan maksud menarik perhatian pembaca ,dengan latar belakang sampai
batas-batas tertentu berupa pertimbangan-pertimbangan komersial untuk meraup
oplah atau tiras yang besar .
Dalam segi
politik , kita melihat pers kita selama ini mirip-mirip pers barat ,atau lebih
tegas lagi, mirip system pers belanda dengan organisasi –organisasi politiknya
yang banyak itu yang masing-masing memilikiatau sekurang-kurangnya mempengaruhi
surat kabar .
Oleh
karena itu , dalam menggunakan definisi tenang berita pun akan lebih sesuai
jika pers kita berpegang pada definisi berita berdasarkan system pers barat
.bahwa berita adalah informasi actual tentang fakta –fakta dan opini yang
menarik perhatian orang .
B.Unsur Layak Berita
Pasal 5 kode etik jurnalistik wartawan Indonesia (
PWI)
Wartawan
Indonesia menyajikan berita secara berimbang dan adil ,mengutamakan kecermatan
dan ketepatan serta tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri .tulisan berisi
interpretasi dan opini wartawan agar disajikan dengan menggunakan nama jelas
penulisnya .
Dari
ketentuan ang telah ditetapkan oleh kode etik jurnalistik itu menjadi jelas
pada kita berita harus
cermat dan tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat, selain itu, berita
juga harus lengkap, adil dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak
mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut
objektif. Dan, yang merupakan syarat peraktis tentang penulisan berita, atau
tentu saja berita itu harus ringkas (concise), jelas (clear), dan hangat
(current).
Sifat-sifat
istimewa berita ini sudah terbentuk sedemikian kuatnya sehingga sifat-sifat ini
bukan saja menentukan bentuk-bentuk khas praktik pemberitaan tetapi juga
berlaku sebagai pedoman dalam menyajikan dan menilai layak tidaknya suatu
berita untuk dimuat. Ini semua membangun prinsip-prinsip kerja.yang
mengkondisikan pendekatan professional terhadap berita dan membimbing wartawan
dalam pekerjaannya sehari-hari.
Unsur-unsur
layak berita, yaitu:
· Berita harus akurat
· Berita harus lengkap, adil dan berimbang
· Berita harus objektif
· Berita harus ringkas dan jelas
· Berita Harus Hangat
1.Berita
harus akurat
Seorang wartawan yang memiliki
kemampuan tinggi dalam mencari berita ,tapi mengabaikan soal akurasi ,dia hanya
menyiapkan diri untuk kemudian dipecat dari pekerjaannya ,karena dia akan
mengantarkan perusahaaan penerbitan pada gugatan pembaca .bisa jadi perusahaan
akan kehilangan ratusan juta rupiah untuk membayar ganti rugi pencemara nama
baik . seorang wartawan yang baik adalah apabila ia senantiasa menyangsikan
kebenaran yang didengar dan dilihatnya ,sehinga dalam dirinya selalu tertanam
kewaspadaan untuk berhati-hati dan bersikap cermat .karena ,tidak jarang
seorang wartawan menjumpai orang ( narasumber) yang mengetahui jawaban sesuatu
masalah ,tetapi tidak mau mengatakannya secara akurat .atau kareana suatu
alasan ia tidak mau mengatakan nya secara cermat. Ini merupakan penyakit dalam
kehidupan pemberitaan bahwa sumber-sumber berita biasanya kurang dapat di
percaya ketimbang wartawan.
2.Berita
harus lengkap,adil dan berimbang
Keakuratan suatu fakta tidak selalu
menjamin keakuratan arti. Fakta-fakta yang akurat yang di pilih atau disusun
secara longgar atau tidak adil sama menyesatkannya dengan kesalahan yang sama
sekali palsu . dengan terlalu banyak atau terlalu sedikit memberikan tekanan
,dengan menyisipkan fakta-fakta yang tidak relevan atau dengan menghilangkan
fakta-fakta yang seharusnya ada disana ,pembaca mungkin mendapat kesan yang
palsu .unsur adil dan berimbang dalam berita mungkin sama sulitnya untuk
dicapai seperti juga keakuratan dalam meyajikan fakta .selaku wakil dari
pembaca atau pendengar berita ,seorang wartawan harus senantiasa berusaha untuk
menempatkan setiap fakta atau kumpulan fakta-fakta menurut proporsinya secara
wajar ,untuk mengaitkan nya secara berarti dengan unsur-unsur lain dan untuk
membangun segi penting nya dengan berita secara keseluruhan .
3.Berita
harus objektif
Dengan sikap objektif nya ,berita
yang dibuat akan objektif artinya ,berita yang dibuat itu selaras dengan
kenyataan ,tidak berat sebelah,bebas dari prasangka .lawan objektif adalah
subjektif artinya sikap yang diwarnai oleh parasangka pribadi memang ada beberapa
karya jurnalistik yang lebih persuasive ,artinya ada sikap subjektif didalam
nya dan objektivitas nya agak kendur ,misalnya dalam tulisan editorial dan
komentar .sebuah depth-reporting ( pemberitaan mendalam) maupun
investigative-reporting ( pemberitaan investigasi) haruslah objektif ,meski
boleh memiliki suatu focus pandangan point of view .memang untuk bersikap
objektif 100% sangat sulit ,hampir tidak mungkin .karena latar belakang seorang
wartawan acapkali mewarnai hasil karyanya .
4.Berita
harus ringkas dan jelas
Penulisan berita yang efektif
memberikan efek mengalir ,memiliki warna alami tanpa berelok-elok atau tanpa
keandaian bertutur yang berlebihan .ia ringkas ,terarah ,tepat,menggugah
,inilah kandungan –kandungan kualitas yang harus dikejar oleh setiap penulis .
5.Berita
harus hangat
Berita adalah padanan kata news
dalam bahasa inggris ,kata news itu sendiri mennjukkan adanya unsur waktu apa
yang new ,apa yang baru yaitu lawan dari lama ,berita memang selalu baru
,selalu hangat . penekanan dalam konteks waktu dalam berita kini dianggap
sebagai hal biasa .konsumen berita tidak pernah mempertanyakan hal itu. Dunia
bergerak dengan cepat ,dan penghuninya tahu belaka bahwa mereka harus berlari
,bukan berjalan ,untuk mengikuti kecepatan geraknya . peristiwa –pristiwa
bersifat tidak kekal dan apa yang nampak benar hari ini belum tentuu benar esok
hari . karena konsumen berita menginginkan informasi yang segar ,informasi
hangat ,kebanyakan berita berisi laporan peristiwa-peristiwa ‘’hari ini’’ (
dalam harian sore) atau paling lama ‘’tadi malam ‘’ atau kemarin (dalam harian pagi
) .media berita sangat spesifik tentang factor-faktor waktu ini untuk
menunjukkkan bahwa berita-berita mereka hanya ‘’hangat’’tetapi juga paling
sedikitnya yang terakhir .
C.Mencari
Berita
Mencari berita (News Gathering) merupakan tugas penting
seorang reporter atau wartawan. Kegiatan itu pada prinsipnya dapat dilaksanakan
setiap waktu, tergantung dari kehendak atau waktu yang disediakan oleh wartawan
itu sendiri.
Berita dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Berita juga
dapat bermacam-macam karena itu untuk mendaptkan berita cara atau sistem yang
digunakan reporter atau wartawan sebenanrnya juga dapat bermacam-macam.
Wartawan atau reporter bisa memperoleh berita sesuai yang diprogramkan atau
ditugaskan oleh redaksi, ini berarti berita datangsecara tidak diperhitungkan.
Itulah profesi kewartawanan sebagai profesi yang memiliki nilai tersendiri.
Kendati mencari berita itu tidak gampang, namun bukan
berarti tidak ada cara-cara atau metode untuk mencari berita tersebut yang
dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
- Sistem Beat
- Sistem Meneruskan (Follow Up)
- Sistem Penugasan
- Sistem Tip
- Sistem Wawancara (Interview)
- Sistem Menciptakan Sendiri (Inventing)
Nah... mengenai penjelasan secara rinci gambaran sistem atau
metode memperoleh berita yang sudah saya sebutkan di atas akan saya jelaskan
pada postingan selanjutnya.
Untuk hari ini, itu aja dulu postingan dari saya, semoga
bermanfaat dan terimakasih.
Proses
dan Tahapan Menulis atau Menyusun Berita :
1. Fact
Organizing
Yaitu
pengorganisasian/pengumpulan fakta oleh reporter (peliputan)
2. Lead
Decission
Penentuan
lead untuk teras berita. Gagal menentukan lead = gagal menulis berita
3. Word
selection
Pemilihan
kata yang cocok untuk mendukung penulisan berita. Usahakan alurnya runtut dan
jangan melompat-lompat sehingga mengganggu pemahaman pembaca naskah dan
penonton.
4. start
to Write
Mulai
menuliskan berita, kumpulkan refferensi pendukung, kosentrasi agar penulisan
tidak keliru.
D. STRUKTUR BERITA
1.Piramida Terbalik
Secara
keseluruhan pola penulisan berita halus atau feature :
1.pembukaan
yang dirancang untuk menrik perhatian pembaca .
2.
gambaran umum (general statement ) tentang tema cerita.bagian ini disebut
paragraph inti ,bisa disingkat dan eksplisit ,bisa juga terdiri dari beberapa
paragraph .
3.dua
atau lebih karakter pendukung dari tema cerita ,bagian ini adalahtubuh dari
artikel .
Penutup
atau ending yang kuat .jika feature ditulis dengan baik,pembaca akan
membacasampai akhir cerita .lakukan dengan anekdot yang menarik ,suatu sentuhan
humor ,kutipan penting atau umpan untuk komentar .banyak penutup yang
diakaitkan dengan pembukaan feature ,sehingga pertanyaan yang timbul pada
paragraph pembukaan akan terjawab dengan puas pada akhir cerita
2.Pembuka dan pragraf Inti
Lead
adalah pembuka cerita ,suatu janji kepada pembaca mengenai apa yang akan datang
.karena itu ,paragraph pembuka sangat penting
Kadang-kadang
paragraph pembuka dan paragraph inti itu sama ,kadang-kadang juga tidak :
1.pembuka
pada berita lugas disebut hard nws lead atau juga disebut pembuka langsung
(direct lead) atau pembuka ringkasan ( summary lead) .pembuka berita lugas
meringkaskan tentang seluruh cerita itu didalam kalimat pertama
2.parapraf
inti juga disebut paragraph focus .paragraf inti adalah paragraph yang
menjelaskan inti dari cerita-cerita tentang apa cerita itu
3.pembuka
berita halus yang juga disebut feature lead adalah pembuka yang ditangguhkan
(delayed lead).pembuka berita halus memakan waktu lebih lama sedikit untuk
mencapai inti atau focus permasalahan cerita .
Jenis-Jenis
Pembuka
1.Pembuka
berdampak
Pembuka
yang berdampak ( impact lead ) karena edia elektronik seperti radio ,televisi
maupun internet menyajikan berita lebih cepat,maka surat kabar yang sudah kalah
kesegaran berita nya sering memfocuskan pada dampak suatu berita atau langkah
selanjutnya .
2.pembuka
halus
Dalam
pembuka ini ditulis pertama pada awal cerita ,yang ditangguhkan hanya paragraph
inti yang berisi focus cerita
Bebrapa
jenis pembuka halus yang umum dipakai adalah :
a.pembuka
yang memfocuskan pada diri seseorang
b.pembuka
kontras
c.pembuka
penggoda
d.pembuka
misteri
e.pembuka
kutipan
f.pembuka
daftar
h.pembuka
klise
3.Paragraf
Ada
beberapa hal umum disetujui mengenai paragraph :
a.suatu
paragraph baru harus digunakan untuk memulai suatu kutipan
b.suatu
blok kutipan yang panjang harus dipecah menjadi beberapa paragraph
c.suatu
paragraph yang tidak perlu panjang harus juga dipotong .bila perlu ,gunakan
transisi untuk menjaga pertalian dari satu paragraph ke pragraf berikutnya .
4.Kutipan
Ada
beberapa pegangan untuk menentukan penggunaan kutipan :
a.bila
kutipan itu menarik dan informative
b.untuk
mendukung pembuka ,paragraph inti atau masalah
c.untuk
menyampaikan opini dan perasaan sumber
d.bila
kutipan itu sangat deskriftif dan dramatic
e.untuk
meyampaikan reaksi yang keras / kuat dari narasumber
f.mengungkapkan
tindakan dramatis
h.hindari
kutipan langsung jika narasumber menjemukan atau informasinya itu factual dan
tidak bisa disangkal
I.hindari
setiap kutipan yang tidak jelas kutipa nya
j.hindari
kutipan yang tidak ada hubungan nya dengan focus atau masalah dalam berita
k.hindari
kutipan yang menuduh dari politisi atau saksi peristiwa kejahatan .
macam-macam
kutipan
1.kutipan
langsung,kutipan ini menuliskan kata demi kata dari apa yang dikatakan
pembicara .
2.kutipan
tidak langsung,kutipan ini berisi apayang kurang lebih dikatakan oleh pembicara
dan bagaimana cara penyampaian nya .
3.kutipan
parfrasa ,kutipan ini berisi apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi disajikan
dengan kata-kata dari penulisnya atau wartawan
4.kutipan
fragmentaris ,kutipan ini adalah gabungan dari parfrasa dan kutipan langsung .
5.dialog
,tehnik dialog ini digunakan jika dua atau lebih pembicara dikutip dalam suatu
konversasi Tanya jawab seperti misalnya siding dipengadilan .
E.NILAI BERITA
a.Nilai berita menurut pandangan
lama
Daniel
hartnack pada tahun 1688membahas masalah seleksi berita ini dalam tulisan nya
erachten von einrichtung der alten teutschen und nevend europiaschen historien
dengan memberikan penekanan pada unsur pentingnya peristiwa .yang menentukan
apakah suatu berita bernilai untuk dilaporkan bukan terletak pada unsur dampak
( qonsequence ) dari peristiwanya .yang menarik hartnack sudah mengetahui bahwa
tampilnya surat kabar –surat kabar secara periodic telah menyebabkan timbulnya
permintaan akan berita yang bebas dari kejadian yang sebenarnya ,atau dengan
perkataan lain ia telah melihat masalah pembentukan realitas oleh media masaa.
b.Nilai berita menurut pandangan
modern
Kriteria
tentang nilai berita sekarang sudah lebih disederhanakan dan disistematikkan
sehingga sebuah unsur kriteria mencakup jenis-jenis berita yang lebih luas.
Kriteria atau atau unsur-unsur nilai berita yang sekarang dipakai dalam memilih
berita. Unsur-unsur tersebut adalah: Aktualitas (timeliness), Kedekatan
(proximity), Keterkenalan (prominence), Dampak (consequence), Human interest.
a.Aktualitas ( timelines )
Berita tak ubahnya seperti es krim
yang gampang meleleh .bersamaan dengan berlalunya waktu nilai nya semakin
berkurang seperti yang telah kita singgung sebelum ini ,hamper segala sesuatu
yang diberitakan dalam surat kabar terjadi hari ini atau kemarin ,atau akan
terjadi di masa depan .persaingan membutuhkan kecepatan
b.kedekatan ( proximity )
peristiwa yang mengandung unsur
kedekatan dengan pembaca akan menarik perhatian .Stieler dan lippmann
menyebutnya sebagai kedekatan secara geografis .unsur kedekatan ini tidak harus
dalam pengertian fisik seperti disebutkan stieler dan lippmannn itu ,tapi juga
kedekatan emosional .
c.dampak (consequence )
seringkali pula diungkapkan bahwa
‘’news’’ itu adalah ‘’history in a hurry’’ berita adalah sejarah dalam
keadaannnya yang tergesa-gesa .tersirat dalam ungkapan itu pentingnya mengukur
luasnya dampak dari suatu peristiwa .peristiwa yang memiliki dampak luas
terhadap masyarakat ,misalnya pengumuman kenaikan BBM ,memiliki nilai berita
tinggi .
d.human interest
berita human interest terkandung
unsur yang menarik empati ,simpati atau menggugah perasaan khalayak pembacanya
.kata human interest secara harfiah artinya menarik minat orang .
Unsur Human interest,
yaitu:
1. ketegangan (suspense)
2. Ketidaklaziman (Unusualness)
3. Minat Pribadi (personal interest)
4. Konflik (Conflict)
5. Simpati (Sympathy)
6. Kemajuan (progress)
7. Seks (Sex)
8. Usia (age)
9. Binatang (animals)
10. Humor (Humor)
F.
Awas Berita Sensasi
Berita sensasi adalah berita yang
menekankan secara berlebihan ‘’unsur manusia ‘’dalam pemberitaan yakni perasaan
atau emosi .
Perkataan sensasi berasal dari
perkataan inggris ‘’sensation’’dari akar kata ‘’sense’’,sudah cukup menggambarkan
apa yang di sebut berita sensasi ,yakni berita yang isinya ,dan terutama cara
mengemukakan nya ,terlalu didasarkan pada keinginan untuk menarik perhatian
,membangkitkan perasaan ,emosi .jadi ,berita sensasi harus hebat ,herus
menimbulka keheranan ,ketakjuban ,kengerian ,pendeknya harus meluapakan
berbagai macam perasaan .
Contohnya peristiwa yang sensasional
adalah ketika presiden Soeharto digulingkan dari kekuasaannya pada
tahun1998.pemberitaan pers saat itu sedemikian didramatisir tentang dosa –dosa
mantan presiden itu selama 32 tahun kekuasaannya,sehingga pemberitaan pers
tentang dia dan kelurganya sudah mengarah kepada trial by the press ,pngadilan
oleh pers yang merugikan pihak yang diberitakan .
BAB
III
PENUTUP
A.SIMPULAN
Berita ialah informasi baru dan penting mengenai
suatu peristiwa, keadaan, gagasan, atau manusia yang menarik untuk diketahui
masyarakat. Fakta merupakan bahan mentah berita dan menjawab enam pertanyaan
dasar berupa 5W+1H. Penulisan berita perlu menjunjung tinggi nilai-nilai
kebenaran, akurasi, kelengkapan, keberimbangan, keadilan atau sikap tidak
berpihak, dan kepekaan terhadap semua orang yang berkepentingan. Berita dapat
berisi pendapat narasumber tetapi tidak
boleh berisi pendapat penulis berita.
B.Penutup
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat
kita pelajari. Seperti halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata
pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini
dapat menambah wawasan kita. Dan
demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon
maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun kami agar
dalam tugas-tugas selanjutnya,kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik
lagi.
C.Daftar
Pustaka
Kusumaningrat, Hikmat. JURNALISTIK:TEORI DAN PRAKTIK; Bandung:
Remaja Rosdakarya,2005.
Iswara, luwi .JURNALISME DASAR .Jakarta : Kompas ,2011.