86, TAK SESUAI FAKTA DILAPANGAN.
Masih ingat kah
kalian dengan meme “ di situ kadang saya
merasa sedih “ Kalimat ini terucap dari
seorang polisi wanita (polwan) Bripka Dewi Sri Mulyani ketika ia sedang
melakukan sesi di wawancara oleh salah
satu tv swasta nasional ( Net tv) yang
mengangkat kisah para polisi di Indonesia.meme tersebut sempat popular di media
social meskipun meme (display picture) yang lahir
dari kalimat itu yang terkesan menghina institusi polri bagi sebagaian kalangan
tapi setidaknya ada trend positif yang melekat di mindset masyarakat bahwa ada
rasa sedih dalam hati para polisi ketika ia harus menilang ataupun menindak
tegas para pelanggar hukum, salah satu kalimat yang dapat menghibur sekaligus
membuat geli para pembacanya adalah seperti contoh di meme ‘’Sudah capek-capek
menang di praperadilan ,malah gak jadi KAPOLRI ! di situ kadang saya merasa
sedih .dalam meme tersebut juga di perjelas dengan gambar bapak Budi Gunawan
(BG) Yang memberikan kesan negative bagi lembaga tersebut.
Tidak bisa di ingkari citra
institusi Polri di mata masyarakat cukup buruk. Paradigma yang ada di masyarakat tentang institusi penegak hukum
ini adalah institusi yang bobrok serta korup
dan kadang bertindak semaunya yang
kerjanya jauh dari selogannya sebagai pengatur, pengayom dan pelindung masyakat
. sudah sewajarnya memang jika paradigma seperti ini ada karena
cukup sering masyarakat di perlihatkan tindakan dari petinggi atau bawahan di
kepolisian yang bertindak dengan menerima suap, korupsi, makelar kasus sampai
tebang pilih dalam bertugas.
Acara di tv swasta
nasional yang bertema kisah polisi dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom
dan pelindung benar-benar menjadi sebuah acara yang terbilang tepat untuk
merubah pemikiran masyarakat kita terhadap lembaga penegak hukum tersebut bahwa
polisi juga mempunyai sisi positif terutama dalam menjalankan tugasnya, namun
kenyataan di lapangan justru tindakan polisi yang dipertontonkan di acara 86
tersebut terkesan agak di buat-buat menurut saya acara ini hanyalah
propaganda omong kosong dari lembaga penegak hokum POLRI . untuk mengubah citra dan serta perspektif masyakat saat ini acara ini
justru memutar balik kan fakta lain tentang
polisi seperti bagaimana mereka dengan semena –mena menjerat pengguna jalan
hanya demi mempertebal kantong,yang kadang memberikan sanksi dengan alasan yang
kadang tidak masuk akal.. belum lagi polisi yg dapat milyaran dari bandar
narkobaa untuk mempermudah bisnis jaringan tersebut ,dan masih ingat kah kalian
dengan kasus Irjen djoko susilo yang terjerat kasus simulator SIM
Yang menambah deretan panjang cerita negative tentang lembaga penegak
hukum POLRI.
Dan yang paling aneh kenapa hingga saat ini tidak ada satupun media yang secara terang-terangan mengungkapkan kebobrokan lembaga penegak hukum tersebut,baik itu dari sineas film produser yang membuat sebuah karya film yg menayangkan ttg kebobrokan polisi seperti bagaimana mereka dgn mudahnya meloloskan SIM asakan ada pelicinnya, bagaimana mereka bekerja sama dgn bandar narkoba,dan bagaimana mereka juga berkomplot dgn koruptor kelas kakap dan menurut saya itu adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan para sineas film yang terkesan di ancam .
Dan yang paling aneh kenapa hingga saat ini tidak ada satupun media yang secara terang-terangan mengungkapkan kebobrokan lembaga penegak hukum tersebut,baik itu dari sineas film produser yang membuat sebuah karya film yg menayangkan ttg kebobrokan polisi seperti bagaimana mereka dgn mudahnya meloloskan SIM asakan ada pelicinnya, bagaimana mereka bekerja sama dgn bandar narkoba,dan bagaimana mereka juga berkomplot dgn koruptor kelas kakap dan menurut saya itu adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan para sineas film yang terkesan di ancam .
Sebuah kalimat meme
“Penegak hukum justru melanggar hukum, disitu kadang saya merasa sedih”. Saya
berharap kalimat tersebut dapat memberikan cambukan bagi lembaga tersebut bukan
sekedar yang hanya di pertontonkan di sebuah acara di televisi swasta tersebut.
Memang betul 86 di NET. TV itu kontras bgt sama fakta di lapangan. Mungkin itu acara ditujukan untuk "membersihkan" nama institusi kepolisian tetapi malah seperti pencitraan.
BalasHapusOh iya, anyway saya juga menulis artikel tentang acara 86 itu. Silahkan kunjungi http://farhanhusein408.blogspot.com/2015/08/86-net-tv-propaganda-polisi-kah.html untuk membaca artikel lengkap disertai dengan bukti-bukti berupa cuplikan videonya. Cheers!