Minggu, 07 Juni 2015

86, TAK SESUAI FAKTA DILAPANGAN.

86, TAK SESUAI FAKTA DILAPANGAN.
Masih ingat kah kalian dengan  meme “ di situ kadang saya merasa sedih “  Kalimat ini terucap dari seorang polisi wanita (polwan) Bripka Dewi Sri Mulyani ketika ia sedang melakukan sesi  di wawancara oleh salah satu tv swasta nasional ( Net tv)  yang mengangkat kisah para polisi di Indonesia.meme tersebut sempat popular di media social  meskipun meme (display picture) yang lahir dari kalimat itu yang terkesan menghina institusi polri bagi sebagaian kalangan tapi setidaknya ada trend positif yang melekat di mindset masyarakat bahwa ada rasa sedih dalam hati para polisi ketika ia harus menilang ataupun menindak tegas para pelanggar hukum, salah satu kalimat yang dapat menghibur sekaligus membuat geli para pembacanya adalah seperti contoh di meme ‘’Sudah capek-capek menang di praperadilan ,malah gak jadi KAPOLRI ! di situ kadang saya merasa sedih .dalam meme tersebut juga di perjelas dengan gambar bapak Budi Gunawan (BG) Yang memberikan kesan negative bagi lembaga tersebut.
Tidak bisa di ingkari citra institusi Polri di mata masyarakat cukup buruk. Paradigma yang ada  di masyarakat tentang institusi penegak hukum ini adalah institusi  yang bobrok serta korup dan kadang bertindak semaunya  yang kerjanya jauh dari selogannya sebagai pengatur, pengayom dan pelindung masyakat .  sudah sewajarnya  memang jika paradigma seperti ini ada karena cukup sering masyarakat di perlihatkan tindakan dari petinggi atau bawahan di kepolisian yang bertindak dengan menerima suap, korupsi, makelar kasus sampai tebang pilih dalam bertugas.
Acara di tv swasta nasional yang bertema kisah polisi dalam menjalankan tugasnya sebagai pengayom dan pelindung benar-benar menjadi sebuah acara yang terbilang tepat untuk merubah pemikiran masyarakat kita terhadap lembaga penegak hukum tersebut bahwa polisi juga mempunyai sisi positif terutama dalam menjalankan tugasnya, namun kenyataan di lapangan justru tindakan polisi yang dipertontonkan di acara 86 tersebut terkesan agak di buat-buat menurut saya acara ini hanyalah propaganda omong kosong dari lembaga penegak hokum POLRI .  untuk mengubah citra dan  serta perspektif masyakat saat ini acara ini justru memutar balik kan fakta lain tentang  polisi seperti bagaimana mereka dengan semena –mena menjerat pengguna jalan hanya demi mempertebal kantong,yang kadang memberikan sanksi dengan alasan yang kadang tidak masuk akal.. belum lagi polisi yg dapat milyaran dari bandar narkobaa untuk mempermudah bisnis jaringan tersebut ,dan masih ingat kah kalian dengan kasus Irjen djoko susilo yang terjerat kasus simulator  SIM  Yang menambah deretan panjang cerita negative tentang lembaga penegak hukum POLRI.

Dan yang paling aneh kenapa hingga saat ini tidak ada satupun  media yang secara terang-terangan mengungkapkan kebobrokan lembaga penegak hukum tersebut,baik itu dari sineas film produser  yang membuat sebuah karya  film yg menayangkan ttg kebobrokan polisi seperti bagaimana mereka dgn mudahnya meloloskan SIM asakan  ada pelicinnya, bagaimana mereka bekerja sama dgn bandar narkoba,dan bagaimana mereka juga berkomplot dgn koruptor kelas kakap dan menurut saya itu adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan para sineas film yang terkesan di ancam .

Sebuah kalimat meme “Penegak hukum justru melanggar hukum, disitu kadang saya merasa sedih”. Saya berharap kalimat tersebut dapat memberikan cambukan bagi lembaga tersebut bukan sekedar yang hanya di pertontonkan di sebuah acara di televisi swasta tersebut.

1 komentar:

  1. Memang betul 86 di NET. TV itu kontras bgt sama fakta di lapangan. Mungkin itu acara ditujukan untuk "membersihkan" nama institusi kepolisian tetapi malah seperti pencitraan.
    Oh iya, anyway saya juga menulis artikel tentang acara 86 itu. Silahkan kunjungi http://farhanhusein408.blogspot.com/2015/08/86-net-tv-propaganda-polisi-kah.html untuk membaca artikel lengkap disertai dengan bukti-bukti berupa cuplikan videonya. Cheers!

    BalasHapus